TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan terus fokus pada upaya penanganan stunting meski sudah mengalami penurunan signifikan.
Di antaranya dengan melaksanakan rembuk stunting yang digelar di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Selasa (11/3/2025).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Tarakan, Catur Hendratmo menjelaskan dalam kegiatan ini Pemkot Tarakan melibatkan organisasi perangkat daerah terkait hingga sejumlah perusahaan.
“Seluruh stakeholder di Tarakan kita libatkan. Baik itu perusahaan-perusahaan yang ada dan mereka sudah memberikan andil begitu besar di dalam penanganan stunting di kewilayahan. Baik Pertamina, PRI, Inhutani, Pertamina dan beberapa perusahaan, termasuk Baznas,” ujar Catur Hendratmo kepada awak media usai kegiatan.
Lebih lanjut dijelaskan upaya Pemkot Tarakan selama ini terbilang berhasil dalam penanganan stunting.
Ini dibuktikan dengan statistik penurunan stunting yang turun drastis dari 25 persen pada tahun 2021, turun menjadi 14,8 persen dari jumlah populasi Balita di Tarakan pada 2023.
Catur Hendratmo mengakui penurunan tersebut berkat upaya penanganan yang dilakukan Pemkot Tarakan bersama stakeholder terkait.
“Tentu ini tidak menjadi sebuah auto pilot yang tiba-tiba terjadi, tentu dengan pendekatan-pendekatan yang kita lakukan, baik melalui pendekatan spesifik, khususnya penanganan kesehatannya dan pendekatan sensitif, bagaimana para remaja diajarkan tentang kesehatan, tambah darah, menjadi bagian yang penting bagi remaja sehingga mereka menjadi sehat dan calon ibu juga sehat,” ungkap Catur Hendratmo.
Meski demikian, Pemkot Tarakan masih harus dituntut untuk dapat menekan angka stunting. Pasalnya hingga tahun 2023, angka stunting di Tarakan tersisa 14,8 persen. Sementara Pemkot Tarakan berupaya bisa mencapai new zero stunting.
Karena itu, upaya interpensi akan terus dilakukan Pemkot Tarakan. Melalui rembuk stunting diharapkan dapat diprogramkan upaya interpensi apa saja yang akan dilakukan pada tahun 2025. (jkr)
Discussion about this post