TARAKAN – Kerja keras Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan untuk menurunkan angka stunting, membuahkan hasil. Hanya kurun waktu beberapa bulan sejak pertengahan tahun lalu, angka kasus stunting di Tarakan menurun.
Koordinator Penanganan Stunting yang juga Wakil Wali Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto mengklaim, berdasarkan data dari hasil Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), kasus stunting turun dari 8 persen, menjadi 6 persen.
“Berdasarkan hasil audit dari Dinas Kesehatan melalui program E-PPGBM bahwa Tarakan ada penurunan persen menjadi 8 persen, menjadi 6 persen, ada turun 2 persen,” ujar Effendhi Djuprianto di ruang kerjanya, Senin (6/2/2023).
Sedangkan dari data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), mencatat Tarakan juga mengalami penurunan kasus stunting hingga mendekati standar nasional, yakni 15,4 persen. Sementara standar nasional 14 persen.
Dari data itu, diperoleh juga hasil bahwa Pemkot Tarakan mampu menurunkan angka stunting tertinggi yang berada di Kelurahan Pantai Amal. Namun, demikian, stunting masih ada di kelurahan lain.
“Dari kegiatan itu, Alhamdulillah Pantai Amal sudah turun. Yang tertinggi sekarang di kelurahan Sebengkok dan Selumit Pantai,” bebernya.
Mantan Ketua DPRD Tarakan ini mengakui masih adanya stunting. Ini karena dalam penanganan, pihaknya berkonsentrasi pada daerah yang angka stuntingnya tertinggi.
Namun, pihaknya telah membuat program untuk penanganan jangka pendek. Di antaranya, melakukan intervensi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait pada saat Musrenbang, agar dapat melakukan upaya penanganan stunting sampai ke kelurahan dan RT.
Pihaknya juga telah mendesak Kantor Perwakilan BKKBN Kaltara agar dapat memberikan hasil audit yang dilaksanakan Dinas Kesehatan bersama BKKBN Pusat melalui program SSGI untuk menguatkan data dalam rangka menyusun program penanganannya bersama OPD.
Effendhi Djuprianto tidak menampik, pihaknya tidak bisa berbuat banyak tanpa dukungan OPD. Di antaranya dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Tarakan yang diharapkan mendistribusian Program Keluarga Harapan (PKH) dan PKM tepat sasaran, yakni sejalan dengan yang dipetakan E-PPGBM maupun SSGI.
Menurutnya, ini merupakan upaya Wali Kota dalam rangka menurunkan daripada angka stanting maupun kemiskinan ekstrem.
Ia juga berterima kasih kepada Bank Indonesia yang turut membantu melalui program-programnya. Serta kepada Pertamina EP Asset 5 Tarakan melalui program peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar wilayah kerjanya serta wilayah lainnya.
Ke depan, pihaknya terus berupaya menurunkan angka stunting, setidaknya bisa menyamai target nasional, 14 persen. (jkr)
Discussion about this post