TARAKAN – Kebakaran yang terjadi di Jalan Binalatung, RT 10, Kelurahan Pantai Amal, Kecamatan Tarakan Timur, Rabu (8/2/2023), sedikitnya melahap dua rumah dan satu unit lainnya terdampak rusak.
Peristiwa itu sendiri diperkirakan terjadi saat ba’da Dzuhur, pukul 12.20 WITA. Ketika warga disibukkan dengan aktivitasnya, api disertai asap tebal, muncul dari ruko semi permanen dua lantai milik Hj. Ani.
“Info saksi (Ketua RT 10) bahwa api sudah membesar di atap lantai dua ruko semi permanen tersebut sekira pukul 12.20 WITA,” demikian keterangan tertulis Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan PMK Tarakan, Eko P Santoso, yang diterima awak media ini, Rabu (8/2/2023).
PMK Tarakan baru menerima laporan sekira pukul 12.55 WITA dan bergegas menuju lokasi. Tiba sekira pukul 13.30 WITA, unit kendaraan PMK langsung melakukan pemancaran awal nozle. Namun, bangunan sudah habis sekira 80 persen.
Dalam upaya pemadaman, petugas dibantu dengan 1 unit fire truk dari Mako PMK Kampung Satu, 1 unit fire truk Pertamina, 1 unit supplay truk (10 ton) dari Mako PMK Kampung Satu, 1 unit supplay truk (5 ton) dari BPBD Tarakan, 4 unit pick up (penjual air bersih) masyarakat dan 1 unit ambulance PMI Tarakan
Setelah berjibaku, api baru bisa dipadamkan sekira pukul 14.00 WITA dan terus berlanjut dengan proses pendinginan dan overhole hingga pukul 14.45 WITA.
“Tidak ada korban jiwa. Kerugian harta benda diperkirakan Rp 1 Miliar, penuturan korban Hj. Ani,” lanjutnya.
Salah satu warga, Jumadi, mengaku sempat menginformasikan kepada pemilik ruko bahwa ada api di lantai dua rumahnya. Namun, pemilik tidak percaya.
“Pas saya buka pintu, orang teriak, api, api. Begitu aku balik ke kiri, melihat ke atas, ada api. Terus saya ke pemiliknya, bilangnya bukan api, asap saja. Ternyata aku naik, api sudah ke atas plafon,” ujar Jumadi.
Ia mengaku, sempat mencoba memadamkan api bersama beberapa warga. Namun kewalahan karena sudah membesar. Ia bahkan terpaksa merusak dinding dan seng rumahnya untuk mencegah api menghanguskan semua bangunan.
“Sudah kena sebagian jadi kami bongkar. Kalau kami tidak bongkar, ya semuanya habis,” tuturnya. Belum diketahui penyebab kebakaran.
Pemilik rumah, Hj. Ani, hanya bisa pasrah rumahnya terbakar. Namun ia bersyukur keluarganya selamat dari peristiwa itu.
“Yang penting kita selamat, sehat,” tuturnya kepada awak media.
Ia mengakui, peristiwa itu mengakibatkan kerugian harga benda. Bahkan, uang tunai Rp 50 juta, turut terbakar karena ia memilih menyelamatkan orangtua dan anaknya yang ketika itu berada di lantai satu. (jkr)
Discussion about this post