TARAKAN – Di sebuah warung kecil yang terbuat dari kayu dan seng, Maria (58) sehari-hari berjualan bersama suaminya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Di usianya yang tidak lagi muda tersebut, Maria dan suaminya masih terlihat bugar dan semangat bekerja.
Kepada tim Jamkesnews disela-sela aktivitasnya melayani pelanggan, Maria bercerita bahwa dirinya bersyukur saat ini telah memiliki jaminan kesehatan.
Maria dan suaminya terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak 2017 lalu sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan hingga kini kepesertaanya masih aktif.
“Saya punya jaminan kesehatan berkat pemerintah. Sudah terdaftar sejak 2017 lalu sebagai PBI. Dengan memiliki jaminan kesehatan, saya merasa lebih tenang. Ketika saya sakit, paling sering kena demam, batuk pilek begitu, saya tidak perlu khawatir lagi,” ujar Maria.
“Saya hanya perlu bawa kartu saya yang masih aktif dan langsung bisa dapat pengobatan. Setelah berobat pun saya tidak perlu membayar apa-apa lagi, semua gratis,” tutur wanita yang telah merantau lebih dari 20 tahun di Tarakan ini.
Selain untuk berobat jalan, Maria juga mengaku pernah menggunakan kartu JKN untuk palayanan rawat inap di rumah sakit. Ia mengatakan pernah memanfaatkan kepesertaan JKN-nya untuk pengobatan penyakit asam lambung yang terkadang masih menghantuinya hingga saat ini.
Kala itu, ia datang ke Puskesmas tempat dirinya terdaftar. Berdasarkan hasil diagnosa dokter, Maria perlu tindakan lebih lanjut sehingga ia dirujuk ke rumah sakit demi proses penyembuhan penyakitnya.
“Waktu itu saya sakit asam lambung, awalnya ke Puskesmas dulu, lalu kata dokternya kondisi saya butuh penanganan lebih lanjut. Akhirnya saya dirujuk ke rumah sakit terdekat untuk dirawat inap. Syukurlah pelayanan yang saya dapatkan waktu itu sangat baik, mulai dari pelayanan di Puskesmas sampai di rumah sakit,” tuturnya.
“Tenaga medis dan fasilitias yang ada juga cukup baik. Kadang kan saya pernah dengar orang-orang bilang kalau pakai BPJS itu akan dipersulit. Tapi kata saya sih kalau kita administrasinya lengkap, paham prosedurnya, semuanya akan berjalan dengan lancar,” ungkap Maria.
Atas hal tersebut, diakui Maria, dirinya bersyukur mendapatkan perhatian dari pemerintah melalui program JKN. Karena menurutnya, dengan penghasilan seadanya untuk biaya hidup sehari-hari, dirinya akan berat jika harus membayar iuran secara mandiri.
Apalagi di usianya yang cukup rentan, sakit penyakit bisa datang kapan saja, Dengan adanya BPJS Kesehatan, Maria menjadi lebih tenang dalam menjalani hari-harinya.
“Walaupun sudah terdaftar BPJS Kesehatan, saya dan suami tetap selalu berusaha menjaga kesehatan. Mengurangi makan yang manis-manis dan kolesterol tinggi. Puji Tuhan, sampai saat ini masih diberi kesehatan sama yang diatas. Pernah sakit juga sampai dirawat, tapi saat ini sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Itu semua juga berkat program JKN,” katanya.
Sembari menutup perbincangan, Maria sempat mengungkapkan harapannya untuk BPJS Kesehatan agar terus dapat memberikan pelayanan terbaiknya kepada peserta. Karena Program JKN merupakan harapan masyarakat Indonesia dalam meningkatkan taraf hidup, khususnya masyarakat menengah ke bawah sepertinya dirinya yang juga masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. (adv/oki)
Discussion about this post