TARAKAN – Pembekalan terhadap Tim Fire and Rescue Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan terus dilakukan untuk mengasah kemampuan personelnya agar lebih profesional dalam menangani kondisi kedaruratan.
Setelah menggelar pembelakan akan cara memberikan pertolongan ketika terjadi kebakaran yang diikuti simulasi di RSUD Tarakan pada Rabu (18/3/2021) pekan lalu, dilanjutkan dengan melaksanakan praktek rappeling untuk memberikan pertolongan dari ketinggian, serta pertolongan di dalam ruang terbatas, Minggu (28/3/2021).
Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari program pembekalan fire safety manajement kepada Tim Fire and Rescue RSUD Tarakan, untuk memberikan pengetahuan akan cara memberikan pertolongan ketika terjadi kondisi kedaruratan
RSUD Tarakan kembali menggandeng perusahaan yang ahli di bidangnya yakni PT. Global Artha Nusa, serta bekerjasama dengan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A2K3) Kalimantan Utara (Kaltara).
“Ini sebenarnya juga menambah materi, menambah ilmu teman-teman di Tim Fire and Rescue, yang kedua juga kita mengingat kondisi bangunan rumah sakit juga adalah bangunan bertingkat cukup tinggi. Jadi paling tidak ilmunya ada untuk merescue orang dari ketinggian,” ujar Ketua A2K3 Kaltara Chandra Arthana Putra, ditemui disela kegiatan.
Dalam kegiatan ini, pihaknya melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan untuk memberikan ilmu sekaligus tempat untuk melaksanakan latihan. Dalam kegiatan tersebut, tim Fire dan Rescue RSUD Tarakan diajarkan teknik rappeling dari ketinggian dan sebaliknya, teknik simpul dan lain-lain.
Dalam pelatihan ini, pihaknya tidak memfokuskan pada ketetapan waktu, yang terpenting peserta bisa mendapatkan ilmunya. Dengan demikian diharpkan peserta bisa memperoleh ilmu yang diberikan.
Sebelumnya pada Rabu (18/3/2021) lalu, telah diberikan pembelakan akan cara memberikan pertolongan ketika terjadi kebakaran, diikuti dengan simulasi di RSUD Tarakan.
Chandra Arthana Putra menilai secara keseluruhan pelaksanaan latihan cukup baik, meskipun dalam prakteknya ada hal yang masih perlu dibenahi. Seperti masih terlihat rasa panik sehingga bisa membuat lupa dengan peralatan dan teknik yang sudah dipelajari.
Karena itu, menurutnya, latihan secara terus menerus. Manajemen RSUD Tarakan juga mendukung upaya meningkatkan kemampuan personel Fire and Rescue RSUD Tarakan.
Sementara, salah satu personel Fire and Rescue RSUD Tarakan Amir mengaku kegiatan rappeling ini baru pertama kali dilakukan.
“Secara mental kita siap, cuma kan ini baru pertama kali kita melakukan rappeling di ketinggian. Jadi mungkin ini satu tantangan untuk teman-teman untuk berlatih lagi,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan tersebut bisa berkelanjutan untuk memantapkan kemampuan Fire and Rescue RSUD Tarakan. (adv)
Discussion about this post