TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes mendesak PT PLN (Persero) UP3 Tarakan untuk segera mengupayakan hadirnya PLTMG.
Ini dimaksudkan sebagai salah upaya untuk mengantisipasi sistem kelistrikan apabila suplai gas dari pemasok, berkurang.
Wali Kota sendiri telah berkoordinasi dengan PT PLN UP3 Kaltara terkait kondisi kelistrikan yang sering terganggu sejak beberapa Minggu lalu.
Dari koordinasi itu, Wali Kota membeberkan persoalannya pada suplai gas dari penyedia yang berkurang, sehingga turut mempengaruhi kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PLN.
“Juga ada persoalan di suplai gas. Mudah-mudahan suplai gasnya ini kembali normal,” beber Wali Kota kepada awak media, ditemui di kediaman dinasnya, Minggu (10/7/2022).
Wali Kota mendapatkan laporan bahwa suplai gas terbesar yang diterima PLN dari Pulau Bunyu. Tekanan suplainya sendiri turun, sehingga berpengaruh terhadap pergerakan turbin di pembangkit milik PLN.
Disamping itu, meningkatnya jumlah pelanggan yang signifikan, Seperti untuk kebutuhan industri dan perumahan, berdampak pada kemampuan daya yang disediakan PLN.
“Peningkatan kebutuhan itu memang luar biasa, penambahannya luar biasa,” ungkapnya.
Pemkot Tarakan sendiri turut mengupayakan peningkatan daya kelistrikan. Di antaranya dengan mendukung dipercepatnya perubahan dari PLTG menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).
Dengan PLTMG nanti, diharapkan bisa mengatasi persoalan kekurangan suplai gas. Karena pembangkit bisa dijalankan juga dengan menggunakan bahan bakar solar.
“Sebenarnya kalau dalam roadmap-nya itu nanti tahun 2023 baru dibuat, tapi kalau bisa dipercepat. Karena dengan kondisi gas yang begini, kalau dengan diesel, menjadi satu bagian untuk mengatasi kalau ada persoalan gas,” tuturnya.
Pemkot Tarakan, menurut Wali Kota, juga sempat sarankan pemanfaatan energi batu bara untuk bahan baku pembangkit listrik. Namun, ternyata tidak lebih efektif dibandingkan pembangkit listrik gas ataupun diesel.
Sementara untuk jangka panjang, menurut Wali Kota, sudah ada perencanaan PLN melakukan interkoneksi daya kelistrikan melalui jalur kabel bawah laut trans Kalimantan.
“Itu tetap berprogres, tapi kalau dalam skemanya, belum tahun ini. Sehingga lagi dicarikan solusi,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post