TARAKAN – Tepat 1 Maret 2019 lalu, pasangan dr. H. Khairul, M.Kes dan Effendhi Djuprianto resmi dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tarakan periode 2019-2024.
Dengan mengusung visi “Terwujudnya Tarakan sebagai Kota Maju dan Sejahtera melalui Smart City”, kedua pasangan ini segera bekerja untuk mewujudkan berbagai target pembangunan yang telah dicanangkan.
16 program kerja yang dijanjikan kepada masyarakat Tarakan saat mengikuti kontestasi Pilkada 2018, yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) mengiringi Khairul dan Effendi Djuprianto dalam bertugas.
Tidak terasa, 3 tahun sudah kepemimpinan Khairul dan Effendhi Djuprianto berlalu. Target-target program unggulan dan RPJMD berhasil diwujudkan dalam kurun waktu itu.
“Dari hasil evaluasi kami baik target-target di RPJMD dan juga 16 program pokok, Alhamdulillah semuanya sudah berjalan. Bahkan ada yang sesuai target awal,” ujar Wali Kota Khairul kepada awak media, Senin (28/2/2022).
Sebagai contoh, di minggu-minggu pertamanya saat baru menjabat, Wali Kota Khairul langsung merealisasikan janjinya untuk mengoperasionalkan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), membuka kembali layanan Puskesmas 24 jam, dan menjalankan layanan 112 one call one number.
“Di bidang kesehatan dari awal kan seperti janji kita untuk mengoperasionalkan rumah sakit kota dan juga Puskesmas 24 Jam, termasuk waktu itu ada program kita one call one number 112, itu kita jalankan setelah sehari sejak pelantikan,” bebernya.
Sebuah langkah berani yang bila dilihat dari “kacamata” masa kini, keputusan tersebut sangat tepat. Mengingat persis satu tahun setelahnya, Indonesia dihadapkan pada pandemi. Infrastruktur yang andal dan pelayanan kesehatan yang prima telah banyak sekali berperan dalam penanganan pandemi Covid-19 di Kota Tarakan.
Pandemi pun membawa efek yang luar biasa, bukan hanya di sektor kesehatan, namun juga di bidang perekonomian, sosial, dan kemasyarakatan. Pemerintah Kota Tarakan pun dihadapkan pada potensi penurunan Pendapatan Asli Daerah yang tergerus akibat pandemi.
Keterbatasan fiskal, yang memang selama ini menjadi tantangan, semakin dihadapkan pada situasi yang kurang menguntungkan, termasuk dengan adanya refokusing anggaran dalam rangka penanganan pandemi.
Namun sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang, Di setiap tantangan, selalu ada peluang. Dengan segudang pengalaman dan gaya kepemimpinan yang efektif, bekal utama bagi Wali Kota dr. H. Khairul, M.Kes merealisasikan berbagai janji pembangunannya bagi Kota Tarakan bersama Wakil Wali Kota Effendhi Djuprianto. Ia pun selalu berpesan bagi jajarannya untuk fokus pada hal-hal yang prioritas dan menjadi kebutuhan masyarakat.
Tercatat, 16 program unggulan yang ditawarkannya bagi masyarakat telah terealisasi. Mulai dari Pemberdayaan Rukun Tetangga yang melalui alokasi minimal Rp 50 -200 juta rupiah per RT saat ini telah banyak sekali menjadi solusi bagi jawaban aspirasi masyarakat, terutama dalam hal infrastruktur.
“Dana sudah terlaksana sejak tahun 2020 dengan variatif antara 50 – 200 (juta). Bahkan ada yang di atas 200 juta, jadi sangat tergantung melihat persoalan yang ada di RT bersangkutan,” tuturnya.
Di bidang pendidikan, dilakukan penguatan sarana dan prasarana baik bagi sekolah negeri maupun swasta. Di samping itu, Sebanyak 4.272 pelajar SD dan SMP, termasuk madrasah di Kota Tarakan menerima beasiswa, baik beasiswa apresiasi atas prestasi maupun beasiswa afirmasi/tidak mampu, setiap tahunnya. Pendidikan gratis pun terus dilanjutkan.
“Di bidang Pendidikan, beasiswa untuk anak tidak mampu 1.000 anak, sudah terpenuhi juga. Lalu untuk siswa berprestasi, sesuai dengan jumlahnya semakin tahun kan semakin banyak karena ada perluasan, dulunya misalnya hanya sekolah negeri, terus sekolah swasta, terakhir madrasah dan pondok pesantren kita ikutkan. Dengan jumlah total tahun 2021 ada 4.272 pelajar SD, SMP, MI dan MTs, pondok pesantren yang kita berikan,” ungkapnya.
Pemenuhan kebutuhan ruang kelas baru terus dilanjutkan. SMPN 7 telah diresmikan, dan saat ini sedang dalam proses pembangunan Gedung SMPN 11, SMPN 13, dan SMPN 14, dan perluasan bangunan SMP 12 serta rehabilitasi beberapa SD dan SMP yang rusak sedang-berat.
Demikian juga halnya dengan rehabilitasi infrastruktur sekolah yang lain terus berjalan.
Di bidang kesehatan, selain ditingkatkannya layanan kesehatan di tingkat Puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (yang telah terakreditasi dan melayani pasien BPJS), saat ini Tarakan telah memperoleh predikat Universal Health Coverage. Artinya seluruh masyarakat Kota Tarakan telah terlindungi oleh jaminan kesehatan.
Di dalam banyak kesempatan, Wali Kota menyampaikan bahwa membangun sumber daya manusia melalui sektor pendidikan dan kesehatan merupakan prioritas di masa pemerintahannya, investasi di bidang SDM ini memang akan dinikmati hasilnya tidak dalam waktu singkat, namun merupakan investasi jangka panjang. Kendati demikian, data statistik menyebutkan bahwa angka-angka indikator rata-rata lama sekolah dan usia harapan hidup masyarakat terus meningkat selama tiga tahun terakhir.
Janji untuk pemasangan sambungan rumah baru terealisasi lebih hingga 139 persen. Dari target 10 ribu sambungan gratis, ternyata mampu terpasang sebanyak 13.901 SR baru per Februari 2022. Secara keseluruhan, saat ini 93% rumah di telah terlayani sambungan PDAM. Di sektor hulu, pemenuhan air baku juga dipenuhi dengan pembangunan embung baru (Embung Indulung), Instalasi Pengolahan Air di Embung Bengawan dan Pantai Amal serta pembuatan reservoar dan long storage.
“Pemasangan PDAM gratis inikan yang kita janjikan dulu sekitar 10 ribu selama 5 tahun, bisa mencapai terakhir ada 13.901 sambungan rumah. Kalau dipersentase kira-kira melampaui target 1.039 persen,” ungkapnya.
Pembangunan infrastruktur publik yang andal diyakini juga memberikan pengaruh besar pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Konsep smart city yang menjadi pendekatan pembangunan Kota Tarakan dilakukan dengan strategi bagaimana mengalokasikan seluruh sumber daya yang dimiliki agar mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi terwujudnya Tarakan Maju dan Sejahtera.
Untuk itu, Pemerintah Kota Tarakan melaksanakan berbagai pembangunan infrastruktur, mulai penataan wisata pantai amal, kawasan kuliner, pembangunan berbagai sarana olahraga, sentra kawasan industri, pasar, taman bermain ramah anak, dan beberapa infrastruktur yang lain.
Serta diimbangi juga dengan upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), di antaranya melalui terobosan pada pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui skema parkir berlangganan secara elektronik dan optimalisasi pajak daerah dengan menggandeng pengusaha rumah makan dan hotel.
Dalam rangka menciptakan iklim investasi yang sehat. Wali Kota sendiri berjanji untuk menyambut dengan tangan terbuka bagi investor yang hendak berusaha di Kota Tarakan, bahkan ia telah menyiapkan Mal Pelayanan Publik, yang akan semakin memudahkan masyarakat dan pelaku usaha untuk mengakses layanan publik, termasuk izin usaha. Investasi, dipercaya dapat semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan yang sempat terkontraksi di masa pandemi, namun pada 2021 telah mampu tumbuh positif. (bersambung)
Sumber: DKISP Tarakan
Discussion about this post