TARAKAN – Pada Februari 2024, fungsi intermediasi perbankan tercatat terkontraksi yang tercermin dari melambatnya kredit sebesar 24,43 persen secara tahunan (yoy).
Sejalan dengan itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset perbankan masing-masing sebesar 11,06 persen (yoy) dan 4,8 persen (yoy).
“Secara umum perbankan kita turun, baik itu dari sisi DPK, kita lihat di sini yang paling tinggi yang anjlok banyak, 4,85 persen, turun cukup jauh,” ujar Deputi Kepala Perwakilan Tim Perumusan Ekonomi dan Moneter Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kaltara, Seno Indarto, Senin (1/4/2024).
Sementara itu, KPwBI Provinsi Kaltara juga mencatat, angka kredit pada bulan laporan tumbuh positif 20,14 persen (yoy) secara agregat. Hal ini didorong tumbuhnya kredit di seluruh komponen KMK, KI dan KK.
Pertumbuhan kredit tertinggi terjadi di Kabupaten Bulungan. Pertumbuhan DPK pada bulan laporan meningkat 5,57 persen (yoy), meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini didorong meningkatnya seluruh komponen Giro, Tabungan dan Deposito.
Pada bulan Februari 2024 pangsa penyaluran kredit secara keseluruhan terbesar berada di Bulungan dengan 32,12 persen. Diikuti Tarakan, 31,6 persen dan Nunukan, 26,15 persen.
Sedangkan pada komponen DPK, pangsa terbesar berada di Tarakan sebesar 51,3 persen, diikuti Bulungan 19,3 persen, Kab. Nunukan 16,2 persen, Malinau 9,4 persen, Tana Tidung 9,4 persen.
Perkembangan kredit dan DPK di Kaltara dinilai sejalan dengan pemulihan ekonomi di Kaltara yang terus berlanjut pada triwulan I tahun 2024.
Berdasarkan lokasi bank, nilai Loanto Deposit Ratio(LDR) terbesar pada Februari 2024 berada di Bulungan yang mencapai 162,82 persen. Sedangkan berdasarkan lokasi proyek, LDR terbesar berada di Bulungan yang mencapai 161,53 persen.
Secara umum, LDR Kaltara masih berada pada level yang positif diiringi dengan terjaganya rasio NPL pada level 0,98 persen, jauh berada di bawah threshold 5 persen.
“Ini menunjukkan bahwa sebenarnya kredit yang diberikan kepada kreditur masih banyak yang kembali dan juga dananya masih menggunakan DPK cukup bagus. Sehingga itu terlihat optimism masyarakat terhadap perekonomian Kaltara,” tutur Seno Indarto.
Secara spasial, penyaluran kredit UMKM terbesar pada Februari 2024 berada di Kota Tarakan dengan penyaluran kredit mencapai Rp 2.002 miliar. Diikuti dengan Bulungan, Rp1.445 miliar, Nunukan, 1.416, Malinau Rp 392 miliar dan Tana Tidung, Rp 33 miliar.
Selanjutnya secara sektoral, penyaluran kredit terbesar berada pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan penyaluran kredit mencapai Rp 2.419 miliar, pertanian, perburuan dan kehutanan, Rp 783,09 miliar serta perikanan Rp 355,86 miliar. (jkr)
Discussion about this post