TARAKAN – Upaya terus dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menjadikan Rupiah semakin berdaulat di Bumi Benuanta.
Di antaranya dengan menggelar Gebyar Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah di Taman Berkampung, Kelurahan Kampung Empat, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Minggu (25/6/2023).
Berbagai kegiatan digelar dalam acaranya. Di antaranya senam dan bersepeda bersama. Ada juga kuis seputar Rupiah serta bagi-bagi doorprize.
Dalam acara itu juga, KPwBI Provinsi Kaltara melaunching program Kaltara Digital Pakai QRIS (Katalis) sebagai upaya perluasan asentansi digital di Kaltara.
Digelar juga pasar murah bekerjasama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai upaya menjaga stabilitasi harga di momentum Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Serta dipamerkan juga produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai wujud mendukung program Pemerintah Pusat yaitu Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Wahyu Indra Sukma dalam sambutannya menyampaikan pesatnya perkembangan QRIS di Kaltara.
“Sebagai informasi per April, terdapat 37 ribu pengguna QRIS di Kalimantan Utara ini dan diharapkan akan terus meningkat. Serta bagaimana kebermanfaatan transaksi digital dapat dirasakan oleh masyarakat Kaltara,” ujar Indra Wahyu Sukma dalam sambutannya.
“Harapannya dengan kegiatan ini memberikan nilai esensi CBP Rupiah dalam artian luas kepada masyarakat sebagai bentuk penguatan Rupiah untuk Indonesia,” lanjutnya.
Indra Wahyu mengajak masyarakat untuk mengenali dan memperlakukan Rupiah secara baik, gunakan Rupiah dalam setiap transaksi, belanjakan secara bijak pada produk-produk lokal berhemat dan tidak lupa berinvestasi.
“Sekali lagi kami ingatkan bahwa Cintai Rupiah sama dengan mencintai Indonesia, Bangga Rupiah sama dengan menjaga kedaulatan bangsa, Paham Rupiah sama dengan bersama mewujudkan stabilitas kesejahteraan negara,” pesannya.
Kepada awak media usai acara, Indra Wahyu menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah sebagai wujud bela negara tanpa senjata.
Dengan demikian, diharapkannya, uang yang diinvestasikan di masyarakat bisa digunakan untuk pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan TPID melaksanakan pasar murah dengan harapan dapat menjaga harga agar inflasi tetap stabil. Dengan demikian, jika pendapatan masyarakat naik, harga juga tidak merangkak terlalu tajam sehingga ekonomi semakin kuat.
Sementara itu, dengan peluncuran Kaltara Digital Pakai QRIS, Wahyu berharap penggunaan QRIS dapat meningkat.
Saat ini, penggunanya di Kaltara mencapai 37 ribu pengguna. Jumlah itu merealisasikan 80 persen dari target yang diberikan Bank Indonesia di tahun 2023 yang ditargetkan mencapai 43.500 pengguna.
Penggunaan QRIS sendiri memberi banyak manfaat. Di antaranya dijelaskan Indra Wahyu, memberikan transparansi karena seluruh transaksi QRIS terdata di perbankan, menekan adanya peredaran uang palsu dan lain-lain. (jkr)
Discussion about this post