TARAKAN – Hari Minggu (12/2/2023), dimanfaatkan Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul M.Kes bersilaturahmi dengan teman lama di Warung Democrazy, Kelurahan Sebengkok, Tarakan Tengah.
Dengan kesederhanaannya, pria yang kerap disapa pak dokter ini menyapa sahabatnya sambil mengajak menyeduh kopi dan hidangan lainnya.
Mantan Sekda Tarakan ini mengaku acara tesebut telah diagendakan beberapa waktu lalu. Namun baru terealisasi sekarang karena kesibukan yang padat sebagai kepada daerah.
“Sebenarnya ini kumpul-kumpul yang direncanakan beberapa waktu lalu. Cuma memang tidak punya waktu, baru hari ini kita sempat. Itu pun tadinya rencana pagi, karena banyak kegiatan jadi ditunda siang,” ujar Khairul.
“Lebih banyak kumpul-kumpul dengan teman-teman lama, kita enggak pernah kumpul bareng karena saya memang jarang juga duduk-duduk di jam kerja itu. Hari ini, Alhamdulillah sempat ketemu dengan teman semua,” lanjutnya.
Kegiatan ini, menurut Khairul, rutin dilakukan dari dulu, dengan berbagai cara. Biasanya, sambil bersepeda, di tengah jalan singgah dan menyapa warga untuk mendengar aspirasi sekaligus menyampaikan program dan kewenangan Pemkot Tarakan.
“Termasuk misalnya yang dikeluhkan masyarakat tentang jalan. Itu kan tidak semua juga di bawah kewenangan kota, jalan di Tarakan ini kan dibagi tiga, ada jalan nasional, jalan provinsi, jalan kota. Sering sulit menjelaskan, kadang-kadang ribet, itulah perlunya,” tuturnya.
Sebelum di warung Democrazy, pekan lalu Khairul juga menyapa warga di warung kopi di Markoni, Kelurahan Pamusian, Tarakan Tengah. Selain silaturahmi, juga untuk menjelaskan apa yang menjadi kewenangan Pemkot Tarakan.
“Ternyata pemahaman tentang beberapa program, sebagian masyarakat belum terlalu paham. Termasuk hampir semua dikira ada dalam kewenangan wali kota,” ungkapnya.
Untuk penanganan jalan yang menjadikan kewenangan Pemkot Tarakan, Wali Kota menegaskan perlu perencanaan dengan baik supaya hasilnya bagus. Hal seperti ini perlu kesabaran untuk menjelaskan kepada masyarakat.
Sementara jalan nasional dan provinsi Pemkot Tarakan hanya bertugas menyampaikan ke pusat maupun provinsi. Jika yang kerjakan Pemkot Tarakan, bisa menjadi temuan kerugian negara.
“Kayak begini sering tidak dipahami dan biasanya bisa dijelaskan kalau ketemu di warung kopi,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post