TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes melakukan panen perdana cabai rawit di markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0907/Tarakan, Jumat (27/1/2023).
Ini merupakan hasil Garapan Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan Kodim 0907/Tarakan, bekerja sama Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sebagian bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Tarakan.
Dengan memanfaatkan lahan tidur di Mako Kodim 0907/Tarakan, KWT yang beranggotakan istri prajurit Kodim, cabai rawit sejak beberapa bulan lalu.
Hasilnya cukup menggembirakan. Pohon cabai tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang besar. Upaya ini diapresiasi Wali Kota sebagai bagian dari program pengendalian inflasi.
“Pemanfaatan pekarangan untuk menanam ini juga bagian dari program kita dan program nasional dalam rangka pengendalian inflasi. Karena memang dalam situasi ekonomi dunia yang tidak pasti, tentu kita harus menolong diri kita sendiri,” ujar Wali Kota.
“Tarakan terkenal tidak punya lahan pertanian yang cukup luas untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita selama ini tergantung dari luar,” harap Wali Kota.
Wali Kota mengimbau masyarakat untuk dapat memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan tidur, menanam tananaman. Terutama yang sering menyumbang inflasi seperti cabai rawit, kangkung, sawi.
Wali Kota juga mengapresiasi upaya Kodim 0907/Tarakan membuat kolam untuk memelihara ikan. Ini juga dinilai sebagai bagian program pengendalian inflasi. Karena ikan juga terkadang menyumbang inflasi.
“Saya kira apa yang dilakukan pak Dandim beserta jajarannya, ada kolam. Maksud saya karena penduduk Tarakan terus bertambah, kebutuhannya meningkat, mudah-mudahan dengan itu tidak menyebabkan gejolak harga, bisa mengurangi ketergantungan dari luar,” harap wali kota.
Dandim 0907/Tarakan Letkol Inf Reza Fajar Lesmana S.I.P, M.Si menambahkan bahwa sebelum program KWT berjalan, pihaknya telah memulai dengan ketahanan pangan lainnya seperti memelihara ikan dan menanam tamanan pangan lainnya.
Sedangkan untuk program KWT ini, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Tarakan dengan bantuan Rp 75 juta.
“Kami diminta membentuk 25 orang ibu-ibu Persit sebagai kelompok wanita tani pada saat itu, didukung anggaran Rp 75 juta per tahun. Itu pun bertahap hingga akhir tahun,” ujar Dandim.
Ia memastikan program tersebut terus berjalan tanpa sampai saat ini dan tidak ada lagi bantuan dari Pemkot Tarakan. Sebelum ditanami cabai rawit, lahan tersebut ditanami kangkung, sawi, tomat, terong dan ketimun.
Untuk membantu KWT, ia juga menugaskan prajuritnya yang ahli di bidang pertanian, Serma Suprianto untuk membimbing anggota KWT.
Adapun hasilnya, menurut Dandim, selain dibagi kepada keluarga di Kodim, sisanya dijual ke pasar dan memenuhi pesanan warga. Dananya diputar lagi untuk membeli bibit dan operasional.
Pihaknya juga memelihara ikan dengan membuatkan kolam. Hasilnya sudah beberapa kali panen, seperti ikan Nila, Lele dan saat ini sedang dipelihara ikan Patin.
Ia berencana terus mengembangan ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan di wilayah asrama Kodim 0907/Tarakan. Saat ini ada lahan kurang lebih 1 hektare yang masih menganggur. Ia berharap ada bantuan dari perusahaan melalui CSR.
“arHaHarapan ke depan mudah-mudahan ada realisasi anggaran untuk bisa kita olah sama-sama. Di situ bukan punya Kodim, tapi nanti punya Tarakan. Sehingga adik-adik mahasiswa, adik-adik yang di SMP, SMA, studinya tidak usah jauh-jauh, bisa ke sini,” ujarnya.
“Mudah-mudahan bisa mendorong pemerintah kota, termasuk rekanan CSR baik dari Pertamina maupun perbankan, bisa mengalokasikan anggaran untuk kita realisasikan,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post