TARAKAN – Ribuan orang dari kendaraan hias, sepeda hias dan pejalan kaki meramaikan pawai budaya yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan, Kamis (6/10/2022). Kegiatan ini sekaligus menghibur masyarakat yang lama tidak menyaksikan pawai budaya.
Pawai budaya merupakan rangkaian dari Pekan Kebudayaan Daerah untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tarakan tahun 2022. Peserta dilepas Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes di depan Stadion Datu Adil.
Panitia memperkirakan sekira 10 ribu orang meramaikan kegiatan tersebut. Jumlah itu di luar perkiraan panitia yang hanya mencatat sekira 7 ribuan orang.
“Kalau perkiraan saya itu kurang lebih 10 ribu jumlah orang. Karena seperti SMP 1, SMP 2 turun semua anak sekolah. Itu dua sekolah saja sudah hampir 3 ribu orang. Yang kita rekab itu sekitar 7 ribu,” ujar Ketua Panitia Pekan Kebudayaan Daerah dan Festival Iraw Tengkayu, H. Hamid Amren kepada jendelakaltara.co.
Tidak hanya pelajar, elemen masyarakat, termasuk paguyuban-paguyuban, juga antusias meramaikan. Hamid Amren memperkirakan hampir semua paguyuban di Tarakan ambil bagian.
Ia menyambut baik keikutsertaan paguyuban. Menurutnya, ini merupakan wujud dari tujuan kegiatan. Yaitu terjadinya interaksi sosial antar budaya.
“Wujudnya terlihat tadi,” imbuhnya.
Rangkaian Pekan Kebudayaan Daerah sendiri masih akan berlanjut. Pada Jumat (7/10/2022) dilangsungkan pertandingan olahraga tradisional di kawasan wisata Pantai Amal.
Sementara puncak acara yakni Pesta Budaya Iraw Tengkayu, digelar pada Sabtu (8/10/2022) di lokasi yang sama. Tarian kolosal yang dibawakan ratusan penari akan meramaikan kegiatan tersebut. Dilanjutkan penurunan Padaw Tuju Dulung. Pekan Kebudayaan Daerah ditutup dengan panggung hiburan rakyat di Taman Berkampung.
Dengan digelarnya Pekan Kebudayaan Daerah, Hamid Amren berharap terjadi harmonisasi dan interaksi sosial di tengah masyarakat.
“Antar masyarakat itu saling kenal, silaturahmi, sehingga kehidupan kota Tarakan ini tetap berlangsung dengan harmonis, dengan aman, tertib dan lancar sehingga dapat melaksanakan pembangunan dengan baik,” harapnya.
“Juga melestarikan budaya dari masing-masing daerah dengan tetap menjunjung tinggi kearifan budaya lokal budaya lokal, budaya Tidung harus kita junjung tinggi,” tambah pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah Tarakan ini.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian Tarakan. Ia mencontohkan, dengan banyaknya peserta yang memasan baju dan menghias kendaraan, menghidupkan pelaku UMKM terutama yang pembuat baju maupun penjual pernak pernik untuk menghias kendaraan. Hal seperti ini yang akan mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi di tengah masyarakat. (jkr)
Discussion about this post