TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mulai menata kawasan eks kebakaran Pasar Batu, Kelurahan Sebengkok, sekaligus membangun pasar modern.
Kebakaran pada Januari 2020 lalu telah melahap Pasar Batu. Tidak hanya gedung pasar, puluhan rumah warga juga terbakar.
Pasca musibah tersebut, Pemkot Tarakan telah melakukan pematangan lahan dan merencanakan penataan kawasan.
Tahun ini, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Pemkot Tarakan segera memulai penataan sekaligus membangun Pasar Batu dengan konsep pasar modern.
“Tahun ini sudah mulai kita kerjain,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes kepada awak media, Kamis (6/10/2022).
Untuk penataan kawasan, beber wali kota, Pemkot Tarakan akan membuat sesuai komitmen yang telah disepakati dengan warga pemilik lahan.
Pemkot Tarakan telah meminta kepada setiap warga untuk menyembangkan 20 persen dari total lahannya dibuat utilitas. Seperti jalan lingkungan sekira 3,5 meter, drainase, taman, dan lain-lain.
Ini dilakukan karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, sulitnya pemadam kebakaran memadamkan api di lokasi itu karena tidak didukung dengan akses jalan yang memadai.
“Bahkan sebenarnya harapan kita di sini menjadi satu percontohan kawasan di mana ada untuk apa sarana utilitas, Misalnya air PDAM masuk di situ, listriknya, internernya, gasnya, sehingga nanti kalau ada yang rusak, ada macet, tidak langsung bongkar aspal, enggak pernah bagus kita punya jalan,” harap wali kota.
Disamping itu, Pemkot Tarakan juga akan mengarahkan warga agar dalam membangun rumah nantinya harus menghadap ke jalan atau sungai. Ini dilakukan untuk mencegah warga membuang sampah di sungai.
Dengan cara itu, diharapkan pula kawasan Pasar Batu bisa menjadi salah satu destinasi wisata di Tarakan. Karena Pemkot Tarakan mulai membangun Pasar Batu dengan konsep pasar modern.
“Pasarnya juga tahun ini kita bangun, itu 4 lantai, pasar modern, pakai eskalator,” ungkap wali kota.
Pemkot Tarakan menggelontorkan anggaran sekira Rp 70 miliar untuk menata dan membangun kawasan Pasar Batu. Namun pengerjaannya dilakukan bertahap (multi years)
“Tahun ini baru kita siapkan sekitar Rp 9 miliar. Tapi total itu Rp 70an miliar. Semua APBD, karena kita menunggu bantuan dari luar, enggak ada yang mau bantu-bantu. Mengharap dari provinsi enggak dibantu, mengharap dari pusat enggak dibantu. (jkr)
Discussion about this post