TARAKAN – Pencanangan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Kalimantan Utara (Kaltara) dilakukan Minggu (25/9/2022).
Kegiatan yang digagas Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ini diresmikan Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum di Taman Berkampung, Tarakan.
Hadir unsur Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltara. Seperti Danlantamal XIII Laksamana Pertama TNI Fauzi, Kabinda Kaltara Marsekal Pertama TNI Aminul Hakim.
Hadir pula Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes dan Wakil Wali Kota Effendhi Djuprianto, Danlanud Tarakan Kolonel Pnb Toto Ginanto dan unsur Forkopimda Tarakan lainnya.
Dalam kegiatan ini digelar pangan murah komoditas pangan strategis dengan bekerjasama Bulog Sub Divre Tarakan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara maupun Tarakan, DKUKMP Tarakan dan komunitas pangan.
Selain itu, dilakukan juga penandatangan kerjasama Antar Daerah (KAD) intra provinsi serta penyusunan data dan informasi pangan strategis di Kaltara, bertujuan mengoptimalkan potensi Kaltara melalui pemenuhan pasokan komoditas pangan di Kaltara.
Penyerahan bantuan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan program sosial Bank Indonesia berupa penyerahan bibit cabai, bibit bawang merah, irigasi, pompanisasi dan bantuan lainnya.
Serta kick off gerakan tanam cabai sejuta pohon seluas 80 hektare di seluruh Kaltara. Secara simbolis dilakukan di Kelurahan Juata Permai, Tarakan oleh Gubernur Kaltara dan forkopimda.
Dilakukan juga peremian Toko Tani Tarakan yang bertujuan untuk memberikan sarana bagi gabungan kelompok tani dalam memasarkan hasil pertaniannya.
Kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional beberapa waktu lalu untuk penanganan inflasi di tanah air.
“Sebagaimana arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Nasional, saat ini kita tengah menghadapi kondisi yang berbeda dimana terjadi disrupsi rantai pasok terutama bahan pangan harus kita tangani segera,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Teddy Arief Budiman dalam sambutannya.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten kota di Kaltara saat ini tengah melaksanakan strategi penanganan inflasi melalui kerangka 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Sinergi dan koordinasi seluruh anggota TIPD di Kaltara melalui Hight Level Meeting dan rapat koordinasi TPID telah menghasilkan implementasi penanganan inflasi yang lebih baik.
Di antaranya melalui pemberian Subsidi Ongkos Angkut (SOA) untuk mengurangi biaya distribusi, penandatanganan MoU Kerja Sama Antar Daerah (KAD)pada komunitas antar sapi potong antara Pemkot Tarakan dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Selain itu, dilakukan juga tanam pedana bibit bawang merah dan replikasi demplot di Kabupaten Bulungan, inspeksi mendadak (sidak) dan operasi pasar, sosialisasi belanja bijak serta berbagai program lainnya. Meski demikian, terdapat sejumlah risiko inflasi yang perlu diwaspadai bersama.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Nasional menekankan tiga hal penting. Di antaranya melaksanakan GNPIP sebagai upaya menekan gejolak inflasi.
“Pertama, tren kenaikan inflasi saat ini disebabkan oleh kenaikan harga pangan bergejolak sehingga GNPIP menjadi urgensi tersendiri mengatasi gejolak harga pangan agar tingkat inflasi pangan dapat turut di bawah 5 persen,” tuturnya.
Selain itu, mencermati dampak penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan efektivitas subsidi penyangga sosial guna menjaga daya beli masyarakat.
Ketiga, menindaklanjui arahan Presiden pada rakonas pengendali inflasi, perlu diperkuat sinergi dan berbagai upaya agar mampu mewujudkan kesejateraan masyarakat.
Kegiatan ini sendiri sebagai wujud nyata TPID Kaltara untuk mencapai kemandirian pangan melalui tanaman-tanaman kelompok hortikultura.
Teddy mengapresiasi peran TPID se-Kaltara semua pihak dalam mengendalikan inflasi daerah. TPID Kaltara dan Tarakan sendiri masuk dalam nominasi TPID provinsi dan kota terbaik se Kalimantan dalam gelaran TPID award belum lama ini.
“Tentunya TPID Provinsi Kaltara tidak dapat berjalan sendiri dalam menjaga tingkat inflasinya. Diperlukan upaya bersama seluruh masyarakat Kaltara,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post