TARAKAN – Setelah melalui pembahasan alot, sejumlah pengusaha cold storage, supplier dan petambak, sepakat menaikkan harga udang windu atau udang black tiger.
Kesepakatan itu merupakan hasil rapat koordinasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan bersama pemangku kepentingan di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan, Minggu (25/9/2022).
Rapat sendiri dilakukan menanggapi keluhan petambak akan terus turunnya harga salah satu komoditi ekspor perikanan Kaltara itu.
“Dengan pertemuan yang sangat alot kemarin disepakati bahwa tabel harga itu ada kenaikan,” ujar Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes kepada jendelakaltara.co, Senin (26/9/2022).
Menurut wali kota, kenaikan harga udang bervariasi. Seperti size 20, naik sebesar Rp 15.000 per kilogram. Sementara ukuran di bawahnya naik Rp 10 ribu perkilogram.
Namun, tanpa penyebutkan nama perusahaannya, wali kota mengaku baru tiga perusahaan cold storage yang menyepakati kenaikan itu. Selebihnya, masih menghitung ulang.
Wali kota berharap, kesepakatan itu menjadi solusi sementara bagi pemangku kepentingan untuk dapat saling membantu di tengah ekonomi global yang sulit.
Pasalnya, dari pertemuan tersebut diperoleh juga keterangan kalau pengusaha turut mengeluh dampak situas ekonomi dunia yang kurang bagus.
“Dalam situasi yang sama-sama sulit ini bagaimana bisa saling membantu supaya salah satu tidak terpuruk. Karena tri helix ini, petambak, supplier, termasuk juga cold storage, itukan satu jaringan yang sebenarnya saling membutuhkan,” harap wali kota. (jkr)
Wali kota sendiri tidak menginginkan harga udang naik tinggi tapi perusahaan cold storage tidak bisa produksi. Demikian juga sebaliknya, jika biaya operasional lebih besar dari hari pendapatan, petambak bisa berhenti produksi yang otomatis berdampak pada kelangsungan perusahaan cold storage.
“Tolong saling membantu dalam situasi sulit ini. Cold storage bantu petambak, petambak juga bantu cold storage. Harus dipahami juga memang harganya tidak bisa seperti dulu,” imbau wali kota. (jkr)
Discussion about this post