TARAKAN – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Alam Tarakan memenuhui komitmennya menyetorkan dividen kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan.
Sesuai aturan, salah satu perumda milik Pemkot Tarakan ini wajib menyetorkan 55 persen dari laba yang diperolehnya ke kas daerah. Keuntungan Perumda Tirta Alam Tarakan sebelum penyusutan yang diperoleh tahun 2021 sekira Rp 14 miliar lebih. Dengan demikian, yang disetor mencapai Rp 8,164 miliar.
Betepatan dengan momentum 3 tahun kepemimpinan Wali Kota dr. H. Khairul M.Kes dan Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djurpianto pada 1 Maret 2022 kemarin.
Dividen diserahkan simbolis oleh Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan dan jajarannya kepada Wali Kota Khairul di gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan.
Prestasi ini merupakan tahun kedua perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan itu meraih laba sejak dipimpin Iwan Setiawan. Tahun 2020, Perumda Tirta Alam Tarakan juga mencatatkan laba dan turut menyetor dividen ke Pemkot Tarakan Rp 4,3 miliar.
“PDAM juga begitu, yang selama ini rugi terus, Alhamdulillah sudah dua tahun bisa meningkatkan dividen,” puji Wali Kota Khairul kepada awak media, ditemui usai acara.
Pemkot Tarakan sendiri menghargai upaya Perumda Tirta Alam Tarakan dengan mengganjar berupa penghargaan. Tidak hanya atas komitmennya merealisasikan dividen, tapi juga terhadap inovasi yang dilakukan dalam memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.
Seperti diketahui, belum lama ini Perumda Tirta Alam Tarakan meluncurkan aplikasi Tirtalamku yang memudahkan pelanggan untuk mengakses kebutuhan akan layanan air bersih. Upaya-upaya tersebut dinilai berdampak positif terhadap pendapatan Perumda Tirta Alam Tarakan.
“Inovasi yang sudah mereka lakukan sehingga mengurangi kebocoran, baik kebocoran air termasuk juga kebocoran pembayaran sehingga bisa meningkatkan pendapatan,” tutur Wali Kota Khairul.
Dengan upaya-upaya yang dilakukan Perumda Tirta Alam Tarakan, Wali Kota Khairul menargetkan adanya peningkatan dividen di tahun berikutnya.
“Kan 55 persen harus mereka setor. Meningkat dari tahun lalu 4,3 miliar, sekarang jadi 8,1, insya Allah mudah-mudahan tahun depan bisa jadi 10 (miliar),” ungkap Wali Kota Khairul.
Capaian yang diperoleh tahun lalu diketahui setelah Kantor Akuntan Publik (KAP) mengaudit laporan keuangan Perumda Tirta Alam Tarakan.
Dari hasil audit, menurut Direktur Perumda Tirta Alam Tarakan Iwan Setiawan, KAP mengakui kinerja Perumda Tirta Alam Tarakan dari sisi administrasi dan manajemen, mengalami lompatan yang luar biasa. Bahkan, KAP mengganjar dengan opini Wajar Tanpa Pengeculian (WTP).
“Memang dalam audit kinerja ini KAP mengeluarkan opini Wajar Tanpa Pengecualian, walaupun ada catatan-catatan kecil, catatan-catatan yang bersifat tidak terlalu prinsip. Tapi KAP mengakui bahwa kinerja PDAM dari sisi administrasi, dari sisi manajemen, mengalami lompatan yang luar biasa. Artinya memang kinerja yang selama ini kita lakukan, perbaikan dari sisi administrasi, dari sisi manejemen dapat apresiasi dari KAP,” ujar Iwan Setiawan, Selasa (22/2/2022) lalu.
Bahkan, menurutnya, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga turut mengapresiasi perubahan besar yang dilakukan Perumda Tirta Alam Tarakan.
Atas capaian itulah Perumda Tirta Alam Tarakan siap menyetorkan lagi dividen ke Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan sebesar 55 persen dari laba, atau sekira Rp 8 miliar lebih.
Hal itu sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) maupun Peraturan Daerah (Perda) Tarakan.
Di mana menurut Iwan Setiawan, sebesar 55 persen dari laba itu adalah dividen. Sedangkan 25 persen itu adalah penyertaan modal dan 20 persen untuk pembagian kesejahteraan karyawan.
Sementara itu, pihaknya juga akan membagikan isentif kepada karyawan. Sedangkan sisanya akan masuk dalam penyertaan modal di tahun berikutnya.
Ini merupakan tahun kedua perusahaan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan itu meraih laba sejak dipimpin Iwan Setiawan. Tahun 2020, Perumda Tirta Alam Tarakan juga mencatatkan laba dan turut menyetor dividen ke Pemkot Tarakan Rp 4,3 miliar.
Disamping itu, dividen yang akan diserahkan nanti mengalami kenaikan dari tahun lalu, mencapai 88 persen menjadi Rp 8,164 miliar, serta melampaui target Wali Kota Tarakan yang dipatok Rp 7 miliar.
Capaian ini, menurut Iwan Setiawan, tidak lepas dari upaya yang dilakukan pihaknya selama ini. Di antaranya dengan melakukan efisiensi, bukan karena kebijakan menaikkan tarif.
“Sebenarnya PDAM inikan prinsipnya bisnis. Yang kita lakukan itu adalah melakukan efisiensi. Tahun lalu kan dibilang pak Iwan bisa nyetor 4,3 miliar karena naik tarif, salah. Waktu menyetor 4,3 miliar itu tarif belum naik, yang kita lakukan adalah efisiensi,” tegasnya.
Di samping itu, pihaknya juga melakukan reklasifikasi pelanggan, seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi golongan pelanggan.
“Kan banyak itu pelanggan-pelanggan A1, A2, rumahnya sudah besar, A3, tapi mereka untuk usaha, itu kita rekalsifikasi ulang,” bebernya.
Perumda Tirta Alam Tarakan juga meluncurkan aplikasi Tirtaalamku sebagai upaya mempermudah pelayanan kepada pelanggan, sekaligus mendukung visi Pemkot Tarakan menjadikan Tarakan Kota Maju dan Sejahtera dengan Smart City. (jkr)
Discussion about this post