TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan kini memiliki ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU). Yakni tempat khusus untuk merawat bayi baru lahir yang membutuhkan pengawasan ketat oleh tenaga medis.
Biasanya bayi yang dirawat di ruang NICU adalah bayi yang lahir antara usia 0 – 28 hari dengan gangguan kesehatan. Misalnya, lahir prematur atau lahir dengan cacat bawaan.
Dibukanya ruang NICU ini merupakan layanan kesehatan terbaru yang ada di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Sebagai rumah sakit rujukan, RSUD Tarakan terus berupaya meningkatkan pelayanan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.
Pembukaan ruang NICU diresmikan oleh Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD, Kamis (1/4/2021). Hadir juga dalam acara syukuran Kepala Ruangan NICU Ns. Wilma Nurilla S.Kep, sejumlah dokter spesialis anak dan pegawai di RSUD Tarakan.
Ruang NICU berada di lantai dua sisi kiri gedung RSUD Tarakan. Ruangan tersebut dilengkapi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ahli di bidangnya serta peralatan yang standar untuk pelayanan NICU.
Sebanyak 7 dokter spesialis anak disiapkan untuk menangani kasus-kasus neonatus. Jumlah ini lebih banyak dari sebelumnya hanya 2 dokter spesialis anak. Selain itu, juga dibantu dokter spesialis anastesi sebanyak 3 dokter.
Ruang NICU RSUD Tarakan juga dilengkapi peralatan medis. Seperi alat bantu nafas atau ventilator dan inkubator. Disiapkan juga beberapa ruangan sesuai standar perawatan bayi.
“Selama ini memang kan kita tidak ada, dari dulu sih kita mau bikin, cuma waktu itu keterbatasan SDM (sumber daya manusia),” ujar Direktur RSUD Tarakan dr. Muhammad Hasbi Hasyim Sp.PD.
“Baru kita buka hari ini. Selama ini kalau ada kasus, karena itu saya bilang tadi, keterbatasan SDM, peralatan juga waktu itu masih terbatas, sehingga kami biasanya taruhnya di ICCU, digabung sama dewasa. Nanti kalau ada kasus-kasus bayi baru lahir sampai usia 28 hari, tidak perlu taruh lagi di ICCU biasa, tapi khusus perawatan di sini,” lanjutnya ditemui usai acara peresmian, Kamis (1/4/2021).
Dengan dibukanya ruang NICU ini, Muhammad Hasbi Hasyim berharap bisa menekan angka kematian bayi baru lahir. “Harapannya seperti itu,” harapnya.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan, RSUD Tarakan juga terus mengupayakan layanan baru. Di antaranya merencanakan untuk membuka layanan penyakit jantung.
Hal itu akan dilakukan seiring ditetapkannya RSUD Tarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai rumah sakit rujukan penyakit jantung.
“Tahun kemarin 2020 itu, dengan Permenkes yang baru kami ditetapkan rujukan radiologi, rujukan jantung. Jadi harapannya dari Kemenkes itu bahwa nanti di Tarakan bisa dilakukan. Tidak perlu kita rujuk lagi ke Harapan Kita atau ke Surabaya atau ke Jogja,” tuturnya.
RSUD Tarakan akan dibantu peralatan dari Kementerian Kesehatan, yang menurut informasi yang diperoleh Hasbi Hasyim, akan dialokasikan pengadaannya pada tahun depan. Namun, harus diikuti juga dengan keseriusan Pemprov Kaltara menyiapkan sarana fisiknya berupa bangunan. (adv/jkr-1)
Discussion about this post