TANJUNG SELOR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melakukan panen perdana padi metode Hazton pada Sabtu, (19/2/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas Utara dan turut dihadiri Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Tedy Arief Budiman, Bupati Bulungan Syarwani, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kaltara serta tamu undangan lainnya.
Panen Perdana ini merupakan kerja sama dan sinergi antara KPwBI Provinsi Kaltara dengan Pemkab Bulungan dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi komoditas pangan strategis di provinsi termuda ini.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Tedy Arief Budiman menyampaikan bahwa Bank Indonesia berupaya mendorong peningkatan kapasitas produksi beras di Bulungan sebagai salah satu komoditas pangan strategis Provinsi Kalimantan Utara.
“Dalam rangka penguatan ketahanan pangan dan upaya pengendalian inflasi, Bank Indonesia termasuk Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara juga turut bergerak dalam pengembangan klaster komoditas pangan di Kaltara,” ujar Tedy Arief Budiman.
Ia melanjutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, pada tahun 2020 luas baku sawah sebesar 11.922 hektar dan produksi padi mencapai 33.574 ton dari luas panen 9.800 hektar di 2020.
Untuk tahun 2021, kebutuhan beras Kaltara diperkirakan berkisar 56.115 ton/tahun, sementara produksi beras Kaltara tahun 2021 diperkirakan sebanyak 22.508 ton/tahun.
“Dengan demikian, jika produksi diasumsikan masih sama dengan tahun lalu maka Kaltara diperkirakan masih akan defisit 33.607 ton/tahun dimana defisit beras ini umumnya dipenuhi oleh produksi beras yang masih impor dari beberapa sentra penghasil seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan,” lanjut Tedy.
Lebih lanjut Tedy menyampaikan bahwa hasil panen menggunakan metode Hazton ini meningkatkan hampir 2 kali lipat dari produktivitas sebelumnya.
“Kita akan melakukan panen dihamparan demplot 1 hektar ini. Sebagai informasi, untuk proses demplot kali ini areal penanaman dibagi pada 2 lokasi lahan sawah petani masing masing seluas 0,5 Hektar. Berdasarkan hasil ubinan yang dilakukan bersama Dinas Pertanian Bulungan dan BPS kemarin pada 18 Februari 2022, Alhamdullillah hasil panen padi kali ini mencapai 5,9 ton/Hektar atau meningkat hampir 2 kali dari hasil sebelumnya di lahan yang sama”, sambungnya.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah menginisiasi pengenalan metode baru yang telah diterapkan.
“Saya mengapresiasi karena inovasi teknologi Hazton ini ditangkap oleh Bank Indonesia sebagai peluang untuk mendorong terwujudnya kesejahteraan petani di Kalimantan Utara dan Alhamdulillah pada hari ini kita telah melaksanakan panen bersama. Saya sangat berbahagia dan berharap program ini dapat membantu para petani untuk mengatasi masalah – masalah spesifik dalam mendukung ketahanan pangan di Provinsi Kalimantan Utara,” ujar Gubernur Zainal.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Bulungan Syarwani juga mengapresiasi Bank Indonesia atas kerja sama yang telah dilakukan dalam mengembangkan komoditas pangan strategis di Kabupaten Bulungan.
“Pemerintah Kabupaten Bulungan menyambut positif kerja sama dengan Bank Indonesia Provinsi Kaltara yang bertujuan membangun kemandirian ekonomi dan pangan di Bulungan, serta mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia Prov. Kaltara dan kepada Bapak Gubernur Prov. Kaltara yang telah memfasilitasi adanya kerja sama ini”, ujar Syarwani.
Padi menjadi salah satu komoditas unggulan di sektor pertanian di wilayah Kabupaten Bulungan. Terlebih, pada akhir 2021 lalu telah dilakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIPI) oleh Presiden Joko Widodo yang akan membutuhkan sekitar 100.000 (seratus ribu) tenaga kerja sehingga keberadaan sentra produksi di wilayah Bulungan dan sekitarnya tentunya menjadi buffer sentra produksi pangan yang krusial dalam menyuplai kebutuhan di wilayah tersebut.
Diharapkan melalui pengembangan daerah yang tepat sasaran dan tepat teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan bagi Kaltara ke depan dengan tingkat inflasi yang rendah dan stabil dalam mendukung keberlanjutan pemulihan ekonomi dan menjadikan Kaltara sebagai salah satu daerah penyokong utama calon Ibu Kota Negara (IKN) baru dari sisi suplai ketahanan pangan.
Sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin baik antara KPwBI Provinsi Kaltara bersama pemerintah daerah Kalimantan Utara serta pihak–pihak terkait lainnya diharapkan dapat terus berlanjut dalam memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan dan kualitas padi lokal yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan daya saing Kaltara. (*)
Sumber: Humas KPwBI Kaltara
Discussion about this post