TARAKAN – Pelatihan teknik pertolongan di permukaan air berakhir pada Sabtu (7/12/2024) dengan praktik lapangan dilanjutkan upacara penutupan di Pantai Amal.
Kegiatan yang digelar sejak Senin (2/12/2024) ini ditutup Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Syahril.
Kegiatan ini diikuti 50 peserta dari berbagai potensi SAR. Seperti dari TNI, Polri, organisasi masyarakat dan kepemudaan, Palang Merah Indonesia (PMI) serta dari organisasi perangkat daerah terkait di Pemkot Tarakan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tarakan, Syahril menilai pelatihan yang telah diberikan kurang lebih seminggu sudah maksimal.
Peserta telah melalui tahapan kegiatan yang sudah dijadwalian panitia serta mendapatkan ilmu teknik pertolongan di permukaan air dari instruktur berpengalaman dan sesuai standar pertolongan yang ditetapkan pemerintah.
Karena itu, ia berharap setelah mengikuti kegiatan ini peserta nantinya dapat memberikan kontribusi saat membantu Basarnas melakukan pertolongan kepada masyarakat terutama di laut.
“Kami berharap dari output pelatihan ini mudah-mudahan para potensi SAR bisa memberikan kontribusi saat ada kegiatan operasi SAR di laut ataupun di perairan, mereka bisa memberikan sumbangsih, kontribusi kepada orang yang membutuhkan,” harap Syahril.
Syahril bersyukur tidak ada kendala berarti yang menghambat kegiatan meski cuaca Tarakan dalam beberapa hari terakhir sering hujan.
Ia menambahkan pelatihan teknik pertolongan bagi potensi SAR tahun ini sudah memasuki edisi ketiga dan akan diagendakan secara berkala.
Pihaknya sendiri menargetkan setiap tahun bisa merekrut minimal 50 relawan dari potensi SAR yang ada. Baik dari TNI, Polri, pemerintah daerah, organisasi masyarakat hingga organisasi kepemudaan.
Dengan memberikan pelatihan kepada potensi SAR diharapkan mereka dapat memberikan bantuan lebih awal di lokasi bencana. (jkr)
Discussion about this post