TARAKAN – Bank Indonesia turut mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan mengendalikan inflasi melalui program menanam cabai.
Pemkot Tarakan menggiatkan program menanam cabai dengan memanfaatkan lahan kosong di Kantor Walikota Tarakan.
Penanaman simbolis dilakukan Penjabat (Pj) Walikota Tarakan, Bustan, didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Seno Indarto dan tamu undangan lainnya, Kamis (13/6/2024).
Bank Indonesia menyiapkan 1.000 bibit cabai rawit. Selain ditanam di lahan kosong Kantor Walikota Tarakan, juga dibagikan kepada sejumlah Kelompok Wanita Tani (KWT).
Bank Indonesia melihat kegiatan ini sebagai bagian dari program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Ini dilakukan sebagai wujud dukungan dalam pengendalian inflasi di Bumi Paguntaka. Di mana cabang merupakan salah satu komoditi yang sering menyumbang inflasi.
“Tujuannya satu yaitu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, juga termasuk menjaga inflasi tetap stabil,” ujar Seno Indarto kepada awak media.
Seno menilai, cabai rawit menjadi komoditas yang harganya fluktuatif dan mempengaruhi inflasi.
Karena itu Dengan menanam cabai diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga inflasi tetap stabil.
“Kami harapannya adalah menjaga nilai cabai tetap stabil. Kita memberikan namanya bibit itu bantuan kepada KWT untuk pengembangan bibit cabai. Semoga dengan begitu kita dapat menjadi produsen di Tarakan. Paling tidak mengurangi pasokan dari daerah lain,” harap Seno.
Seno juga berharap masyarakat Tarakan turut serta menanam cabai di pekarangan rumah. Sehingga stok cabai tetap terjaga.
Seno menilai, harga cabai rawit di pasar masih terbilang tinggi. Dikarenakan secara historis, kebutuhan meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN). (jkr)
Discussion about this post