TANJUNG SELOR – Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy (KHE), Khaeroni mengklaim pembangunan bendungan I Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan menunjukkan progres signifikan.
Hal itu disampaikan Khaeroni kepada awak media usai meninjau lokasi PLTA Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (10/12/2023).
“Kalau bicara terkait progresnya itu cukup signifikan. Dari tahun lalu teman-teman media yang ke sini dengan sekarang itu cukup perubahannya drastis,” ujar Khaeroni.
“Sudah ditinjau dari Kementerian PUPR, dari Balai Bendungan, dari BWS, mereka sudah meninjau dan mereka sudah menyimpulkan 27 persen, itu Agustus tahun lalu. Sekarang pastinya ada perubahan cukup drastis,” sambung Khaeroni,
Meski demikian, ia belum belum bisa memastikan persentase progresnya saat ini. Karena untuk penilaiannya ia serahkan kepada konsultan pengawas dari perusahaan BUMN, PT Indra Karya.
Pembangunan bendungan 1 merupakan tahap awal dari rencana 5 bendungan yang akan dibangun hingga proyek strategis nasional tersebut tuntas pada 2035.
Saat ini sedang dilakukan pekerjaan divertion atau penggalian untuk pengalihan sungai. Pihaknya harus melakukan peledakkan di lokasi agar cepat selesai.
Untuk pekerjaan ini dilakukan setiap hari oleh vendor BUMN lainnya, PT Dahana. Mereka sudah melakukan kegiatan peledakkan sejak bulan Juni 2022 yang dimulai pekerjaan membuat akses jalan hingga divertion.
Pekerjaan divertion ini juga tetap mempertimbangkan kondisi keamanan warga. Karena itu, pihaknya juga mensosialisaikan ketika akan dilakukan peledakkan. Selain itu, berkoordinasi dengan TNI dan kepolisian untuk pengamanan.
Penggalian untuk pengalihan sungai merupakan pekerjaan terakhir sebelum masuk tahapan pembendungan atau konstruksi. Pekerjaan ini menjadi kunci utama dari pembangunan bendungan.
Kegiatan penggalian ini diperkirakan memakan waktu 6 – 8 bulan sehingga ditargetkan selesai tahun depan. Dilanjutkan perapian dan membuat pintu air yang masih dalam rangkaian pekerjaan divertion.
Ditargetkan, pembangunan bendungan 1 ini selesai dan bisa beroperasi pada 2027 dengan kemampuan daya mencapai 900 megawatt.
Dengan daya sebesar itu, PLTA Sungai Kayan nantinya bisa menyuplai energi listrik ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning dan Mangkupadi serta mendukung kebutuhan energi listrik di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sedangkan total kemampuan daya yang dihasilkan dari 5 bendungan nantinya mencapai 9 ribu megawatt yang bisa menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan. Namun prioritasnya pada kebutuhan energi listrik di KIPI. (jkr)
Discussion about this post