TARAKAN – Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Utara (Kaltara) turut mendukung terselenggarangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung aman dan lancar.
Dukungan itu ditunjukkan melalui pernyataan sikap bersama partai politik (parpol) yang disampaikan di hadapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan tamu undangan lainnya di Tanjung Selor, Bulungan, Senin (27/2/2023).
Ada lima poin yang menjadi perhatian FKUB dan partai politik. Di antaranya, tidak menggunakan rumah ibadah untuk kegiatan politik dan pemilu harus dilaksanakan dengan jujur dan adil.
FKUB juga meminta agar semua pihak menjaga pemilu yang tertib, lancar dan sukses, Kaltara dalam menyelenggarakan pemilu harus berjalan aman dan damai serta menjadikan pemilu dalam bingkai kerukunan, persaudaraan dan persatuan.
Ketua FKUB Kaltara, Abdul Jalil Fatah mengharapkan melalui deklarasi ini, dapat mendukung terlaksananya pemilu yang aman, lancar, damai dan dibalut persaudaraan.
“Pemilu ini betul-betul tertib, aman, lancar dan bisa diikuti semua yang punya hak suara sebagai peserta tetap,” harapnya.
Mantan anggota DPRD Kaltara ini juga berharap pemilu di Kaltara nanti dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
“Mudah-mudahan Kaltara ini mampu memberikan contoh teladan bagi daerah lainnya dalam pelaksanaan pemilu yang tertib,” harapnya lagi.
Sementara itu, Ketua KPU Kaltara Suryanata Al Islami mengapresiasi dukungan FKUB dalam upaya mewujudkan terselenggaranya pemilu yang jujur, adil, lancar dan aman.
“Kami mengucapkan terima kepada pimpinan FKUB Kaltara yang sudah menginisiasi pertemuan pada hari ini. Saya kira ini penting untuk kita meneruskan silaturahmi sehingga pelaksanaan pesta demokras tahun 2024, baik pemilu maupun Pilkada, berjalan lancar,” tuturnya.
Ia juga berharap dukungan media untuk turut mensukseskan pemilu melalui penyebarluasan informasi yang terpercaya.
“Saya berulang kali menyampaikan sejak saya menjadi Ketua KPU tingkat provinsi, saya mengajak teman-teman media ikut memberikan informasi secara luas kepada masyarakat tahapan yang kita laksanakan, termasuk bagaimana informasi yang tidak perlu di publis secara luas untuk mengantisipasi hal-hal yang memprovokasi,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post