TARAKAN – Sebagai salah satu unsur Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turut berupaya mengendalikan inflasi.
Di antaranya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang rencananya di launcing di Tarakan, akhir pekan ini.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Bambang menilai, inflasi terjadi di banyak daerah di Indonesia. Bahkan juga banyak negara di dunia. Seperti di Turki yang inflasinya hampir mencapai 100 persen.
Untuk menghindari inflasi berlebihan tersebut, Bank Indonesia terus bersinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID baik di kabupaten dan kota maupun provinsi untuk terus menekan risiko inflasi.
“Contohnya nanti insya Allah pada tanggal 25 September ini di Taman Berkampung kami akan launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, yang nanti insya Allah akan dilaunching gubernur bersama kepala perwakilan kami. Kami akan undang pemerintah-pemerintah daerah se-Kaltara untuk bisa menghadiri gerakan nasional” ujar Bambang kepada awak media.
“Ada beberapa kegiatan, pemberian bibit cabai, penanaman bersama bibit cabai, saya lupa totalnya berapa tapi cukup banyak,” lanjut Bambang saat diwawancarai awak media, Senin (19/9/2022).
Selain itu, akan dilaunching juga Toko Tani Indonesia yang diharapkan dapat memudahkan petani untuk mendapatkan produk pertanian.
Menurut Bambang, GNPIP sebenarnya sudah dilaunching di salah satu pondok pesantren Tarakan pada 16 Agustus 2022. Dalam kegiatan itu, KPwBI Provinsi Kaltara memberikan bantuan bibit cabai kepada 5 kelompok wanita tani.
Sementara itu, bentuk lain dalam bersinergi dengan pemerintah daerah adalah mengikuti Hight Level Meeting atau rapat koordinasi teknis TPID untuk membahas kendala dan solusi apa yang diambil untuk penanganan inflasi. (jkr)
Discussion about this post