TARAKAN – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Bambang membuka pelatihan pengerajin batik di UMKM Center Tarakan, Senin (19/9/2022).
Kegiatan dengan tema “Pengerajin Hebat, UMKM Batik Semakin Kuat” berlangsung hingga 26 September 2022 dengan menghadirkan pengajar tidak hanya dari lokal Kaltara, tapi juga narasumber yang expert di bidang kerajinan batik bertaraf nasional. Yaitu Uswatun Hasanah S.E. M.Sc selaku Founder Jokotole Collection dari Jawa Timur dan Hj. Rubaah.
Pelatihan yang diikuti 10 pengrajin batik se-Tarakan ini, dilaksanakan Bank Indonesia bersinergi bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Tarakan, untuk mendukung gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia”.
Selain itu, pelatihan ini juga diarahkan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara dalam meningkatkan kompetensi, motivasi usaha, dan pengembangan industri kreatif, khususnya para pengrajin batik di Bumi Benuanta.
Pembukaan pelatihan juga dihadiri oleh Ketua Harian Dekranasda sekaligus selaku Kepala Dinas Perindagkop UMKM Untung Prayitno beserta jajarannya, Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUKMP), Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan, serta Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Tarakan.
“Sebagai wujud komitmen Bank Indonesia untuk mengembangkan UMKM yang dilakukan melalui 3 pilar yaitu dengan pilar pemberdayaan ekonomi khususnya bagi UMKM dan kelompok subsistence, pilar perluasan akses dan literasi keuangan meningkatkan kapabilitas kelompok sasaran dalam memanfaatkan layanan keuangan, dan pilar terakhir harmonisasi kebijakan koordinasi dan kerjasama antar pemangku kepentingan dalam rangka mendorong peningkatkan skala ekonomi dan keuangan inklusif khususnya UMKM dan kelompok subsisten,” tutur Bambang.
“Pada masa endemi ini, kami senantiasa berperan aktif dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, salah satunya melalui sinergi peningkatan kapasitas UMKM,” lanjutnya.
BPwBI Provinsi Kaltara sendiri konsisten mendukung pengambangan batik di Kaltara. Dimana pelatihan sudah dilaksanakan sejak 2020 kepada pembatik eksisting. Namun karena kondisi saat itu di awal pandemi Covid-19, sehingga pelatihan dilakukan secara online.
Pada tahun itu juga, KPwBI Provinsi Kaltara menyusun buku motif asli Kaltara yang bekerjasama dengan akademisi di tahun 2020 lalu.
Pada tahun 2021, KPwBI Provinsi Kaltara kembali melaksanakan pelatihan awal kepada 10 pembatik di Tarakan, yang kemudian berlanjut tahun ini yang pelaksanaannya akan dilakukan selama 7 hari ke depan.
“Harapan kami, dengan dilaksanakannya pelatihan batik lanjutan ini, Kelompok Usaha Bersama “SAHABAT BATIK” menjadi lebih produktif, inovatif, dan resilien dalam menghadapi tantangan dan peluang usaha di masa depan dilihat dari indikator yaitu meningkatkan nilai tambah atau kualitas batik kaltara, memperkuat kelembagaan, dan akses pemasaran yang luas,” sambungnya.
Senada dengan apa yang telah disampaikan oleh Bambang, Ketua Harian Dekranasda Tarakan Untung Prayitno juga memaparkan bahwa pelatihan kali ini merupakan program keberlanjutan dari apa yang sudah dimulai tahun lalu.
Menurutnya, Pemkot Tarakan sangat mengapresiasi sinergi yang telah dilakukan antara Bank Indonesia dan Pemkot Tarakan dalam pengembangan ekonomi daerah termasuk ekonomi kreatif melalui batik kota Tarakan.
“Kami dengan ini mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia atas partisipasinya dalam pengembangan ekonomi Tarakan termasuk melalui pelatihan ini. Semoga peserta yang mengikuti pelatihan ini dapat lebih mengembangkan kemampuannya dalam membuat batik sehingga batik Kota Tarakan di minati oleh masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Selain meningkatkan awareness masyarakat dan pelaku usaha di Kaltara terkait potensi industri kain tradisional dari sisi budaya dan ekonomi, melalui pelatihan ini para pengrajin batik dapat memperoleh manfaat langsung berupa peningkatan kompetensi dalam pengembangan motif dan warna, teknik dan metode membatik yang baru serta kemampuan memodifikasi batik berpola.
Disamping itu, melalui pelatihan ini diharapkan juga dapat meningkatkan kapasitas produksi, penciptaan diversifikasi produk baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing dan membuka kesempatan lebih luas untuk ikut serta dalam pameran–pameran nasional maupun internasional.
Ia juga berharap pembatik di Tarakan ke depannya mampu meningkatkan kesejahteraan dan dapat berperan aktif dalam keberlanjutan pemulihan ekonomi ke depan. (*)
Sumber: Humas KPwBI Provinsi Kaltara
Discussion about this post