TARAKAN – Untuk menuju kemandirian organisasi, Pimpinan Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Utara (Kaltara) akan memperkuat organisasinya dengan membentuk Badan Otonom (Banom) maupun lembaga yang belum terbentuk.
Hal itu menjadi salah satu agenda yang dibahas dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) II PW NU Kaltara yang berlangsung di Hotel Harmonis, Tarakan, Sabtu (18/6/2022).
Musyawarah dibuka Sekretaris Provinsi (Sekprov) H. Suriansyah mewakili Gubernur Kaltara dengan tema “Penguatan Organisasi Sebagai Langkah Stategi Kemandirian Menyonsong Satu Abad NU”.
Hadir juga Ketua PW NU Kaltara Dr. H. Undunsyah M.H, M.Si, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkot Tarakan Suparlan, PC NU dan badan otonom serta kabupaten dan kota se Kaltara serta tamu undangan lainnya.
“Agenda khusus Muskerwil II PW NU Kaltara yang kita bahas pada hari ini sampai dengan malam, pertama adalah penguatan organisasi kelembagaan,” ujar Ketua PW NU Kaltara Undunsyah kepada awak media.
“Jadi PW NU Kalimantan Utara dengan usia hampir 9 tahun, banyak lembaga yang belum kita bentuk. NU itu ada yang disebut dengan lembaga, ada Badan Organiasi Otonomi. Seperti Pattaya, Muslimat, itu banomnya, tapi di dalamnya itu ada lagi yang disebut lembaga,” bebernya.
Menurutnya, masih banyak Lembaga dan badan otonom yang belum dibentuk di Kaltara. Hal itu perlu dibentuk untuk mewujudkan kemandirian organisasi.
Di dalamnya nanti, menurut mantan Bupati Kabupaten Tana Tidung dua periode ini, ada lembaga ekonomi yang nantinya bisa memfasilitasi masyarakat terutama kaum nadliyin dalam mendapatkan bantuan dari perbankan. Ada lembaga yang mewadahi pengusaha muda.
Undunsyah berharap dari Muskerwil ini nantinya menghasilkan tim formatur yang nantinya menyusun kepengurusan di masing-masing badan otonom maupun lembaga yang dibentuk. Setelah terbentuk akan dilakukan pelantikan. Ada 11 badan otonom maupun lembaga yang akan dibentuk. (jrk)
Discussion about this post