TARAKAN – Sejak dipimpin Prof Adri Patton, Universitas Borneo Tarakan (UBT) terus mengambangkan diri dengan membuka sejumlah program studi baru.
Selain jenjang Strata-1 (S1), UBT juga sudah membuka program studi Strata-2 (S2). Terbaru adalah Magister Ilmu Pertanian.
“2021, Alhamdulillah, S2 Magister Pertanian kita sudah buka,” ujar Rektor UBT Prof Adri Patton, Rabu (17/2/2022).
Diakui mantan Guru Besar Universitas Mulawarman Samarinda ini, program studi Magister Pertanian belum tersosialisasikan dengan baik karena baru dibuka, sehingga jumlah mahasiswanya masih 10 orang.
Adri Patton punya alasan membuka program studi Magister Ilmu Pertanian. Menurutnya, masing-masing kabupaten dan kota memperlukan sandang, papan dan pangan. Pangan salah satu yang wajib dipenuhi sehingga diperlukan orang yang ahli di bidangnya.
“Makanya kedaulatan pangan itu bisa terjadi kalau adanya para sarjana-sarjana di bidang pertanian ini mengelola kita punya lahan ini agar bisa menjadi hasil pangan dan kita mempunyai kedaulatan pangan,” tuturnya.
Di samping itu, pertanian selalu menjadi salah satu visi calon kepala daerah dalam mengikuti kontestasi politik.
“Setiap kali pemilihan gubernur dan bupati selalu punya visi bagaimana kedaulatan pangan, meningkatkan pangan dan sebagainya, meningkatkan SDM dan sebagainya, bagaimana memenuhi kebutuhan misalnya beras, sayur mayur, tapi kenyataannya kita masih ada mendatangkan dari luar. Itu artinya proses manajemen pengelolaan pertanian ini masih perlu ditingkatkan, bagaimana peningkatannya, melalui kita harus punya pendidikan itu,” tuturnya.
Sebelumnya, UBT telah membuka program studi Magister Hukum, dan dalam waktu tidak lama lagi, UBT kembali membuka program studi baru yakni Magister Manajemen.
“Kita tinggal menunggu paling satu dua bulan kita akan keluar lagi Magister Manajemen,” tuturnya.
Ke depan, UBT juga akan membuka S2 Magister Lingkungan. Kebijakan ini dilakukan karena Kaltara punya 1,3 juta hektar hutan Kayan Mentarang sehigga Kaltara dijuluki juga heart of Borneo, sehingga perlu dihadirkan program studi tersebut.
Dalam rangka itu, pihaknya sedang melengkapi borang dan persyaratan administrasi lainnya untuk membuka program studi itu.
Pada jenjang S1, terbaru UBT telah membuka program studi keperawatan dan profesi ners serta S1 kebidanan dan profesi bidan.
Diharapkan ke depan Kaltara tidak perlu mendatangkan lagi perawat dari luar untuk memenuhi kebutuhan karena UBT siap menghadirkan perawat dan bidang dengan kualifikasi pendidikan sarjana.
“Sudah jalan, sudah menerima mahasiswa dan itu menjadi favorit. Banyak yang menyenangi untuk masuk kebidanan dan keperawatan. Dan S1 kebidanan dan keperawatan teryata kalau saya cek di rumah sakit yang ada sangat kurang sekali,” tururnya.
Pihaknya juga sedang fokus merealisasikan dibukanya program studi fakultas kedokteran dan telah mendapat dukungan dari pemerintah daerah.
Sepengetahuan Adri Patton, sejak menjabat Rektor UBT hingga sekarang, ia sudah membuka 10 program studi baru. Ia menilai upaya ini tidak lepas peran seluruh pihak di UBT. Karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak di UBT yang bersama-sama memajukan UBT. (jkr)
Discussion about this post