TARAKAN – Meskipun kasus Covid-19 meningkat, pelayanan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) masih berjalan seperti biasa.
Manajemen telah mengantisipasi penyebaran Covid-19 di RSUKT dengan memisahkan ruang pelayanan pasien umum dengan ruang perawatan pasien Covid-19, sehingga tidak membuat pasien umum cemas.
Perawatan pasien Covid-19 sendiri kini ditempatkan di gedung yang sebelumnya digunakan sebagai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Tarakan.
“Untuk tahun ini kita sudah memilah pasien covid dengan non covid, di sebelah. Alhamdulillah, kita enggak was-was lagi yang dibelakang,” ujar Kepala Bidang Pelayanan RSUKT dr. Ishak Paloga, Rabu (23/2/2022).
Ruang perawatan pasien Covid-19 sendiri baru dibuka pada 15 Februari lalu. Saat ini menyiapkan 12 tempat tidur di lantai satu. Namun, kapasitas dapat ditingkatkan jika pasien terus meningkat. Diperkirakan gedung itu bisa menampung hingga 60 pasien.
Mantan Kepala Puskesmas Karang Rejo ini bersyukur karena gejala varian Omicron tidak seberat seperti varian Delta. Karena itu, pasien yang dirawat juga kondisinya tidak seberat seperti varian sebelumnya.
Dari sejumlah pasien Covid-19 yang sudah dan sedang dirawat, menurut Ishak Paloga, baru satu pasien yang menggunakan bantuan oksigen.
Selain menyiapkan ruang khusus untuk perawatan pasien Covid-19, pihaknya juga rutin melakukan pemeriksaan untuk tenaga kesehatan dalam rangka mencegah penularan Covid-19.
Diakui Ishak Paloga, ada beberapa tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif. Namun karena hanya gejala ringan sehingga mereka hanya diminta isolasi mandiri di rumah. Kebijakan itu juga tidak mengganggu pelayanan di RSUKT.
“Untuk tenaga-tenaga di rumah sakit kita screening. Yang batuk pilek, ada gejala, positif, kita istirahatkan sebentar. Alhamdulillah kalau sekarang kan protokol dari kementerian juga ada perubahan, tidak harus menunggu 14 hari baru masuk. Sekarang, 10 hari tanpa tes, tidak ada gejala, sudah masuk,” tuturnya.
Diakui Ishak Paloga, pihaknya kini melayani lebih banyak pasien karena dampak ditutupnya beberapa pelayanan di RSUD dr. H. Jusuf SK. Namun, sejauh ini RSUKT belum menutup pelayanan.
“Kita hitung tenaga yang ada masih bisa berjalan. Jadi kita enggak perlu menutup. Karena kalau kita menutup juga nanti kasihan masyarakat mengakses layanan ke mana,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post