TARAKAN – Tonis merupakan salah satu cabang olahraga rekreasi yang berada di bawah naungan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) dan akan dilombakan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-9 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Lalu apa yang ada dibenak anda jika mendengar kata Tonis? Nama orang! Bukan. Nama artis dangdut? Juga bukan. Ternyata Tonis adalah olahraga baru di Indonesia. Gabungan antara bulutangkis dan tenis.
Minggu pagi (17/10/2021), olahraga ini pertama kali diperkenalkan. Berlangsung di lapangan bulutangkis Lantamal XIII/Tarakan di Panglima Batur. Ahmad Maulana selaku Ketua Perkumpulan Tonis Seluruh Indonesia (Pertonsi) Kaltara mengajak sejumlah pemain tenis Tarakan menggelar pertandingan eksebishi.
Hadir di lapangan, Tupeng Gawe, Emi Faisal, Sajidan, Zulvan, Rafsyanjani dan Letkol Muktadir.
“Saya sengaja mengajak teman-teman tenis. Karena secara teknis lebih cepat beradaptasi,” jelas Maulana.
Ternyata benar. Baru beberapa kali mencoba, para pemain ini langsung jago. Seperti pengakuan Muktadir. Kepala Dinas Kesehatan Lantamal itu mengaku asyik bermain Tonis.
“Ini sih permainan gampang. Apalagi punya dasar main tenis, pasti cepat bisa,” ujar Muktadir yang dikenal jago main tenis itu.
Memang, bagi petenis ada penyesuaian sedikit. Terutama penggunaan paddel (raket). Bahannya terbuat dari kayu. Ukurannya lebih besar dari bed pimpong. Sedangkan bolanya mirip yang digunakan soft tenis. Lebih ringan dibandingkan bola tenis.
“Penyesuaian juga soal lapangan. Kalau tenis kan panjang dan lebar. Tonis ini yang dipakai lapangan badminton. Cuma net yang dipakai ukuran tenis. Tinggal filing saja yang dimainkan,” jelas Tupeng Gawe.
Setelah beradaptasi sebentar. Para pemain ini melakukan pertandingan ganda. Hitungannya menggunakan reli point mirip badminton, sampai 21. Cuma bedanya dengan bulutangkis, setiap pemain diberikan kesempatan dua kali servis. Setiap servis memegang dua bola. Seperti tenis.
Melihat antusiasnya uji coba perdana, Maulana merasa gembira. Ia bahkan sudah merencanakan pertandingan dalam rangka HUT Kaltara.
“Tonis ini tergabung di Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI). Sekalian kami mau memanfaatkan momen HUT Kaltara. Kami akan buat pertandingan,” tandasnya.
Terkait memasyarakatkan Tonis, Letkol Muktadir ada saran. Kepada Maulana, Ia mengusulkan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
“Hampir di setiap sekolah ada lapangan badminton. Nanti PERTONSI bantu peralatan. Biar kami yang ngelatih mereka,” ujar Kadiskes Lantamal ini.
Saran itu sambut baik Maulana. Bahkan, Ia menawarkan Muktadir menjadi manager tim Tonis Kaltara sekaligus pelatih.
“Begini saja, Pak Muktadir bantu kami kembangkan Tonis,” pinta Maulana. Permintaan itu langsung disanggupi Muktadir. “Siap ketua!” Tegasnya. (pai)
Discussion about this post