TANJUNG SELOR – Melalui pertemuan dan kunjungan kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Republik Indonesia dengan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), telah direncanakan jalan koneksi tiga negara.
Untuk diketahui, jalan yang direncanakan tersebut akan menghubungkan negara Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam, dengan melibatkan wilayah Kaltara yakni Malinau yang nantinya menuju ke Serawak Malaysia dan Brunei Darusalam.
Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam RI, Brigjen TNI Hilman Hadi mengatakan, keamanan yang ada di perbatasan dari tahun 2020 sudah ditindak lanjuti Kementerian Pertahanan dan juga TNI, Polri, serta BNN.
“Progres rekomendasi ini akan kita terus pantau dan tindak lanjuti agar permasalahan keamanan di perbatasan, seperti penyelundupan drugs (narkotika), dan bermacam-macam ilegal bisa dicegah,” ujar Hilman.
Berbicara mengenai pengamanan di perbatasan, Hilman menyebutkan khusus untuk permasalahan maraknya penyelundupan narkoba, BNN akan melibatkan seluruh masyarakat sadar untuk bersama hadapi narkoba.
“Kita juga akan melakukan pemantauan masalah perbatasan di Nunukan, terutama memantau permasalahan Covid-19, bagaimana penanganannya di perbatasan,” terangnya.
Terpisah, rencana pembangunan jalan dari Malinau, Sarawak ke Brunei Darussalam juga akan melibatkan Pemerintahan Provinsi Kaltara. Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang menilai koneksi tersebut sangat menguntungkan untuk meningkatkan perekonomian di tiga negara.
“Kita akan bertemu lagi membahas bersama dengan Brunei, lalu Sarawak Malaysia dan juga Malinau, jika jalan sudah terkoneksi saya kira perekonomian di Kaltara akan meningkat pesat dan mensejahterakan rakyat,” terangnya. (adpim)
Discussion about this post