TARAKAN – Dengan baru mengelola tiga unit usaha yang berjalan selama 9 bulan pada tahun lalu, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Aneka Usaha mampu meraih pendapatan di atas Rp 600 juta.
Pencapaian itu pun dinilai Wali Kota Tarakan selaku Kuasa Pemegang Saham (KPM) cukup baik, dari sejumlah perumda yang dimiliki Pemkot Tarakan.
“Selama 9 bulan, dari April sampai Desember itu, total pendapatan kami itu lebih dari Rp 600 juta,” ujar Direktur Perumda Tarakan Aneka Usaha kepada awak media, Selasa (9/2/2020).
Dibeberkannya bahwa hasil itu dicapai dari mengimplementasikan rencana bisnisnya yang pernah dipaparkan saat mengikuti seleksi direktur perumda.
Namun, diakuinya, belum semua unit usaha berjalan, dari lima unit usaha yang masuk dalam rencana bisnis Perumda Tarakan Aneka Usaha, pihaknya baru mengelola pelabuhan Pamusian dan bus rapid transit, ditambah unit usaha baru yakni unit usaha transportasi laut bertrayek.
Sementra unit usaha rumah kemasan, pengelolaan produk luar negeri (impor) dan centra Industri Kecil dan Industri Menengah, belum berjalan.
Khusus unit usaha baru yakni transportasi laut bertrayek, Mappa Panglima Banding menjelaskan bahwa sesuai ketentuan, pihaknya diperbolehkan membuka usaha baru yang sesuai karakteristik perusahaan.
Dari dasar itu, dijalankanlah usaha tersebut dengan baru membuka satu tujuan reguler yakni Tarakan – Kabupaten Tana Tidung (KTT). Pihaknya juga telah memiliki satu aset speedboat.
Meski demikian, Mappa Panglima Banding mengakui pencapaian itu masih jauh dari target yang dibebankan. Tapi hasilnya sudah melebihi penyertaaan modal Pemkot Tarakan tahun 2020.
Dibeberkan bahwa dari rencana penyertaan modal Rp 3 miliar dari pemkot Tarakan, yang terealisasi pada tahun 2020 hanya sebesar Rp 325.100.000 dan baru masuk pada bulan Oktober.
“Penyertaan modal kami itu itukan jauh dari target, mentargetkan penyertaan modal itukan lebih dari RP 3 miliar, tetapi di 2020 pemerintah kota hanya bis memberikan penyertaan modal sebesar Rp 325.100.000, tapi penyertaan modal pun masuknya di bulan Oktober,” bebernya.
Meski demikian, Mappa Panglima Banding enggan dikatakan hasil itu sebagai pencapaian yang cukup baik. Karena ia menilai sebenarnya hasil itu bisa lebih dimaksimalkan. Namun karena ada hambatan sehingga tidak bisa maksimal. Berupa regulasi pendukung yang belum lengkap terkait pendukung operasional perusahaannya.
“Karena kami mperusahaan daerah dibatasi juga dengan peraturan yang juga ada kaitannya dengan Peraturan Daerah. Makanya kami juga harus bekerja hati-hati, memang sesuai dengan amanat pak wali selaku KPM kami, kerja hati-hati,” tuturnya.
Tahun ini, selain mengelola unit usaha yang sudah berjalan, pihaknya juga akan membuka usaha baru seperti pengembangan kawasan wisata yang ada di kawasan Pulau Maratua dan Derawan.
Mappa Panglima Banding menargetkan bisa mencapai target sesuai kontrak kerja, minimal 70 persen dari performa indikatornya. Bukan hanya diukur dari laba yang dihasilkan, akan tetapi ada aspek kinerja manajemen lainnya seperti aspek pemasaran, operasional dan lain-lain. Sehingga ia berharap Perumda Tarakan Aneka Usaha nantinya bisa dikelola secara profesional, bisa sehat dan berkelanjutan. (jkr-1)
Discussion about this post