TARAKAN – Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) menjadi salah satu fasilitas kesehatan untuk rujukan penanganan pasien corona virus disease (covid-19).
Berdasarkan data dari manajemen RSUKT, sejak April sampai dengan 15 November 2020, rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan ini telah menangani sebanyak 491 pasien, baik yg suspek maupun yang terkonfirmasi positif.
RSUKT menyiapkan 6 ruangan isolasi untuk pasien covid-19 di lantai satu, dengan kapasitas 22 pasien. Akan tetapi, seiring terus bertambahnya kasus konfirmasi covid-19 di Tarakan, ruang isolasi di RSUKT penuh.
Direktur RSUKT dr. Joko Haryanto mengakui hal itu. Karena itu, pihaknya berencana menambah ruang isolasi di lantai dua RSUKT. Namun, semua tergantung dari kesediaan Dinas Kesehatan menambah tenaga medis di RSUKT.
“Kita masih upayakan untuk menambah kapasitas, kita lagi koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk penambahan tenaga nih, jadi kita bisa nambah di lantai dua,” ujar dr. Joko Haryanto kepada jendelakaltara, Senin (16/11).
Joko Haryanto memperkirakan ruangan isolasi yang baru nantinya bisa menampung 20an pasien lagi. Sementara untuk tenaga medis, pihaknya membutuhkan 12 perawat.
“Untuk tenaga medis yang penting perawat yang kami butuhkan. Paling enggak ada sekitar 12 orang perawat. Untuk lowongan kita enggak ada tahun ini, jadi kita minta bantuan ke Dinas Kesehatan untuk pemenuhan tenaga selama peningkatan kasus ini,” bebernya.
Joko Haryanto mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Seperti mengurangi aktifitas di luar rumah jika tidak perlu atau tidak terpaksa, memakai masker, pakai alat pelindung, cuci tangan, menghindari kerumunan dan sebagainya.
Per 16 November 2020, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tarakan merilis bertambah 5 kasus konfirmasi covid-19 Sehingga jumlah kumulatif kasus konfirmasi sebanyak 446 orang. Namun sebanyak 372 orang dinyatakan sembuh dari covid-19, 4 orang meninggal dunia dan 70 orang lainnya dalam perawatan. (jkr-1)
Discussion about this post