TARAKAN – Untuk mendukung pelayanan kesehatan di Bumi Paguntaka, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan telah mengoperasikan Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) sejak tahun 2019.
RSUKT juga terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan sesuai yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini sudah dibuka poli anak, poli kebidanan dan kandungan, poli penyakit dalam, poli bedah, poli saraf, poli penyakit mulut ditambah klinik VCT.
RSUKT akan terus berupaya mengembangkan pelayanan seiring animo masyarakat yang terus meningkat untuk memanfaatkan layanan di RSUKT.
Dibeberkan Direktur RSUKT Joko Hariyanto, di tahun 2022 nanti, pihaknya akan memperkuat pelayanan penyakit saraf atau neurologi.
“Jadi yang sudah berjalan hampir 2 bulan ini kita akan support lagi dengan penyediaan layanan rehabilitasi medik. Kebetulan nanti kalau tidak ada kendala bulan Maret sudah bisa kita mulai,” ujar Joko Hariyanto kepada awak media, Sabtu (25/12/2021).
Untuk mendukung layanan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan ruang pelayanan. Disamping itu, dokter spelalis yang telah disekolahkan, akan menyelesaikan studinya dan kembali ke Tarakan untuk bertugas. Demikian juga dengan peralatan telah siap.
“Karena rencananya di awal tahun dokter yang kita kirim untuk studi lanjut program dokter spesialis rahab medik selesai, jadi akan kembali ke Tarakan untuk alat-alat sudah kita persiapkan juga, termasuk ruangannya, mudah-mudahan ini bisa memperkuat layanan poli saraf,” bebernya.
Selain itu, Joko Hariyanto juga membeberkan bahwa pihaknya berencana membuka layanan poli jantung. Untuk mendukung layanan tersebut, RSUKT telah memiliki peralatan kardiovaskular. Tinggal menyiapkan dokter ahlinya.
“Kita sudah beli alat ekokardiografi, sudah bisa untuk masyarakat membutuhkan layanan jantung. Ruangan sudah kita siapkan juga, tenaganya masih dalam proses,” tuturnya.
Pihaknya juga akan memperkuat layanan medical chek up yang akan dikerjakan di satu tempat di lantai II RSKUT. Ruangan telah disiapkan dengan baik agar dapat memberikan kenyamanan bagi peserta peserta medical chek up. Ini sebagai upaya untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.
Sementara itu, RSUKT mampu meraih pendapatan yang signifikan di tahun 2021. Joko Hariyanto memperkirakan hingga akhir tahun nanti pendapatan kotor RSUKT mencapai Rp 60 miliar. Pendapatan tersebut, sudah termasuk pendapatan yang sudah dibayar maupun piutang yang belum dibayarkan.
“Untuk hitungan kasar kita sampai di Desember seharusnya bisa mencapai itu 60 miliar,” beber Joko Hariyanto kepada awak media, Sabtu (25/12/2021).
Akan tetapi untuk kepastiannya, pihaknya masih menunggu rekonsiliasi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang akan memverifikasi. (jkr)
Discussion about this post