TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan menyelenggarakan talk show membahas penyakit Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) di Auditorium RSUD Tarakan lantai enam, Kamis (25/3/2021).
Agar dapat memberikan gambaran secara detail kepada masyarakat, RSUD Tarakan menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, yakni dr. Helvy Yuliana Saragih M.Sc, Sp.A yang merupakan dokter spesialis anak.
dr. Helvy Yuliana Saragih M.Sc, Sp.A menjelaskan bahwa penyakit MIS-C terbilang penyakit baru yang ditemukan pertama kali pada 25 April 2020 di Inggris. Penyakit ini disebabkan infeksi Corona Virus Disease (Covid-19) yang menyerang pada anak-anak.
“Jadi penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Covid yang terjadi saat ini ataupun lampau,” ujar Helvy Yuliana Saragih.
Penyakit ini terjadi pada anak-anak yang sudah pernah menderita Covid-19 kemudian sembuh, akan tetapi dua sampai empat minggu setelah itu, muncul lagi gejala. Seperti demam, ruam, nyeri perut, dan anak tampak lemah.
Ini disebabkan reaksi inflamasi atau peradangan yang terjadi secara berlebihan sebagai respon imunologis atau kekebalan tubuh yang tertunda terhadap Covid-19.
Menurut dr. Helvy Yuliana Saragih, data kasus penyakit ini di Indonesia masih terbilang sedikit. Meski demikian, kasus penyakit ini sudah ditemukan di Kalimantan Utara.
“Untuk di Tarakan sendiri kita sudah pernah mendiagnosis satu dan pulang dengan kondisi yang baik karena cepat ke rumah sakit, cepat tertangani,” bebernya.
Menurutnya, tingkat kesembuhan terhadap anak yang menderita penyakit ini, cukup tinggi, mencapai 80 persen. Sebaliknya jika dibiarkan, bisa berakibat fatal seperti kerusakan organ tubuh hingga meninggal, karena menyerang hingga otak, ginjal, paru-paru saluran pencernaan hingga dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan mengapa ada anak yang terinveksi Covid-19 tapi tidak terkena penyakit MIS-C, sebaliknya ada juga anak yang terkena MIS-C. Informasi yang diperolehnya, ada yang mengatakan karena keterlibatan satu gen tertentu, akan tetapi hal itu masih teori dan penelitian.
Untuk mencegah tidak terkena penyakit MIS-C, Helvy Yuliana Saragih menyarankan agar tidak terkena infeksi Covid-1.
“Caranya adalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan, kemudian juga mengajari anak untuk prilaku hidup sehat, mencuci tangan dengan baik, kemudian mandi setelah berada di kerumunan orang atau di tempat umum, kemudian jangan lupa orang tuanya sendiri juga harus vaksin untuk memberikan kekebalan tubuh supaya dia tidak terinveksi covid dan tidak menularkan covid ke anaknya sehingga anaknya tidak berpotensi untuk timbul MIS-C,” ungkapnya. (adv)
Discussion about this post