TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahun 2022 di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lembaga Latihan Kerja (LLK) Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Tarakan, Selasa (8/3/2022).
Sebanyak 28 paket pelatihan digelar di LLK Tarakan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda dan satu paket dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tarakan.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti peserta dari Tarakan, tapi juga daerah lainnya di Kalimantan Utara (Kaltara). Seperti dari Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Dalam sambutannya, Wali Kota Khairul menjelaskan bahwa tingkat pengangguran terbuka secara nasional mencapai 9,1 juta orang, termasuk di Kaltara dan Tarakan.
Pemerintah sendiri tidak bisa setiap tahun menciptakan lapangan pekerjaan. Lulusan perguruan tinggi baik yang baru maupun yang lama, masih banyak belum mendapatkan kesempatan bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang masih menjadi primadona.
Padahal, menurut Wali Kota Khairul, lapangan kerja di luar pemerintahan terbuka lebar. Misalnya, Tarakan masih kekurangan tukang ataupun elektromedik yang bekerja sebagai teknisi di rumah sakit.
“Rumah sakit-rumah sakit itu cari tenaga elektromedik yang bisa memperbaiki alat-alat di rumah sakit. Itu dicari dan dibayar, karena langka jadi mahal,” ujar Wali Kota Khairul.
Karena itu, Wali Kota Khairul telah menginstruksikan kepada LLK Tarakan dan dinas terkait bagaimana membuat pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
Tidak hanya itu, Wali Kota Khairul juga meminta kepada perguruan tinggi agar dapat membuka jurusan sesuai kebutuhan kerja di Kaltara. Seperti kebutuhan tenaga kerja untuk Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning.
“Tentu kita mempersiapkan SDM Kaltara. Ya dilihat di sana, kebutuhan pasar kerjanya apa, jangan nanti orang butuhnya mekanik otomotif kita bikin perbaikan mesin jahit atau bapak melatih bikin kue, tidak ketemu itu barang,” tuturnya.
Wali Kota Khairul menilai, LLK merupakan tempat melatih calon wirausahawan dan wirausahawati. Karena itu, melalui pelatihan ini Wali Kota Khairul memotivasi peserta meningkatkan kompetensi untuk menjadi wirausahawan dan wirausahawati.
“Bapak ibu harus meningkatkan kompetensi, betul-betul belajar, dicari ilmunya, berusaha membuka lapangan pekerjaan, jangan jadi anak buah bapak ibu, jadilah bos,” pinta Wali Kota Khairul.
Wali Kota mencontohkan apa yang telah diuayakannya. Wali Kota memutuskan untuk untuk pensiun dini dari PNS dan melanjutkan dengan membuka klinik kesehatan.
Diawali dengan bekerja sendiri, kini Wali Kota Khairul telah mempekerjakan 60 karyawan, termasuk dokter spesialis, dengan gaji yang dikeluarkan setiap bulan mencapai total Rp 30 juta.
“Setiap bulan saya bisa kasih keluar gaji dan tunjangan sekita Rp 30 juta dan itu kebanggaan saya bisa mempekerjakan,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post