TARAKAN – Pembinaan terhadap relawan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan yang dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kalimantan Utara (Kaltara).
Di antaranya melalui pelatihan pertolongan pertama tingkat menengah (entermediate) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya mereka.
Kegiatan yang berlangsung hingga Sabtu mendatang ini dibuka Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Pusat, Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes secara daring, Selasa (26/8/2025) di Markas PMI Tarakan.
Ketua Bidang Kesehatan dan Sosial PMI Pusat, Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes dalam sambutannya menilai keberadaan relawan PMI merupakan variabel penting dalam aksi-aksi kemanusiaan.
Relawan juga menjadi bagian dari melaksanakan tugas negara. Karena dilindungi melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan dan Peraturan Pemerintah.
Karena itu, relawan harus memiliki kompetensi untuk menunjang tugas-tugasnya.
“Kita tidak ingin PMI hadir hanya sekedar hadir tanpa kompetensi dan kapasitas yang mumpuni,” tutur Fachmi Idris.
Lebih lanjut diungkapkan pertolongan pertama sebenarnya bukan materi yang baru diterima para relawan. Karena kegiatan PMI tidak lepas seputar pertolongan pertama.
Namun, PMI perlu memberikan pembinaan secara berkala kepada relawan agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.
Karena itu, Fachmi Idris mengajak peserta mengikuti pelatihan tersebut dengan semangat sebagai salah satu cara memperkuat PMI dalam memberikan kontribusi menolong sesama.
Sementara itu, Sekretaris PMI Kaltara, Dedy Setiawansyah mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen PMI dalam membangun kapasitas masyarakat agar lebih siap dalam menghadapi situasi darurat, kecelakaan, maupun kondisi gawat darurat lainnya. Karena pertolongan pertama menjadi tanggungjawab bersama.
“Pertolongan pertama bukan hanya tanggung jawab tenaga medis, tetapi juga menjadi keterampilan dasar yang sangat penting dimiliki oleh siapa saja, baik relawan, petugas lapangan, guru, pekerja, hingga masyarakat umum,” tutur Dedy.
Menurutnya, pelatihan pertolongan pertama merupakan sebuah investasi berharga untuk diri kita sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dengan bekal ilmu dan keterampilan yang dipelajari, diharapkan relawan bisa menjadi pahlawan pertama bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Kalimantan Utara, dengan kondisi geografisnya, memiliki tantangan tersendiri. Keterampilan pertolongan pertama sangat krusial, terutama di daerah-daerah yang aksesnya terbatas.
“Melalui pelatihan ini, kita akan belajar bagaimana bertindak cepat, tepat, dan tenang saat menghadapi situasi darurat, mulai dari luka ringan hingga kecelakaan yang lebih serius,” ungkap Dedy.
Pelatihan dibuka dengan penyematan tanda peserta dan pemberian bantuan peralatan pertolongan pertama kepada PMI kabupaten dan kota. Dilanjutkan dengan teori di dalam ruangan.
Hadir juga Sekretaris PMI Kaltara, Dedy Setiawansyah, S.T., M.AP, Ketua PMI Tarakan, H. Hamid Amren S.E bersama sejumlah pengurus serta kepala markas PMI se-Kaltara.
PMI Kaltara menghadirkan tiga fasilitator, masing dari PMI Pusat, PMI DKI Jakarta dan PMI Malang untuk memberikan pembekalan bagi 29 peserta pelatihan. (jkr)
Discussion about this post