TARAKAN – Virtual Run Mini Offline dalam rangka Pocari Sweat Run Indonesia 2025, berlangsung dengan sukses dan lancar di Tarakan, Minggu (20/7/2025).
Lebih dari 200 runners baik anak-anak hingga dewasa meramaikan kegiatan yang mengambil start dan finish di Taman Berkampung tersebut.
Dengan mengenakan jersey berwarna biru, para runners berlari dari garis start menuju Jalan Kusuma Bangsa, berputar di depan toko STB dan kembali ke Taman Berkampung.
Perwakilan Pocari Sweat di Tarakan, Rendi Kurniawan mengaku puas dengan antusias runners yang ambil bagian.
Kegiatan ini juga sekaligus dalam rangkaian mensukseskan event tahunan Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Bandung, Jawa Barat.
“Kami sangat senang bisa mensukseskan event kami, Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Tarakan dan melihat antusias dari runners-runners di Tarakan itu luar biasa. Kurang lebih ada 200an orang yang terdaftar,” ujar Rendi Kurniawan disela kegiatan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, ia berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui olahraga lari.
Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan ini di tahun depan dan berharap bisa dilaksanakan lebih banyak kota di Kaltara.
Ia juga berharap kegiatan ke depan dapat diikuti lebih banyak runners. Pihaknya membuka diri kepada warga Tarakan yang ingin meramaikan Virtual Run Mini Offline bersama Pocari Sweat.
Sementara itu, Perwakilan Runners, H. Widodo Dwi Santosa juga menilai kegiatan ini berjalan sukses. Selain menjadi agenda rutin pecinta olahraga lari di Tarakan setiap minggu, kegiatan ini juga wadah silaturahmi sekaligus upaya menjaga kesegaran tubuh.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar. Sesuai dengan keinginan kami, silaturahmi juga dapat, yang selama ini banyak tidak kenal jadi kenal. Kita ingin kegiatan ini bisa berlangsung setiap tahun,” ujar Widodo.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kaltara menilai jumlah peserta tahun ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
“Ini yang keempat kali. Setiap tahun kita adakan dan didukung oleh Pocari. Dari segi peserta awalnya sekitar 20an orang saja, setelah tahun kedua 50 lebih, tahun ketiga 100 lebih, ini kayaknya di atas 200an peserta,” tutur Widodo. (jkr)
Discussion about this post