BANDA ACEH – Harapan kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) mendulang medali di cabang woodball Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024, belum terwujud.
Guntur Wardoyo hanya berada di peringkat 8 di nomor single stroke fairway setelah semua peserta menyelesaikan babak penyisihan pada Minggu (15/9/2024) di lapangan golf Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Sementara informasi yang diperoleh, hanya 6 peserta dengan peringkat teratas yang berhak lolos ke babak 6 besar untuk memperebutkan medali.
Guntur Wardoyo mengaku kecewa dengan hasil tersebut. Ia menilai persiapan yang dilakukannya selama ini kurang maksimal.
“Melihat hasil saya pribadi merasa agak kecewa karena ternyata persiapan saya pribadi kurang maksimal. Mudah-mudahan di event berikutnya saya lebih maksimal baik di persiapannya maupun eventnya,” ujar Guntur Wardoyo, Minggu (15/9/2024).
Namun, Guntur pun mengakui persaingan cukup ketat. Pasalnya atlet woodball label nasional hingga peringkat dunia, ambil bagian.
Sebenarnya tidak hanya Guntur Wardoyo yang beriman kurang bagus. Peringkat satu dunia asal Banten, Ahris Sumaryanto juga tampil kurang maksimal dengan hanya berada di peringkat 6. Meski demikian, ia masih lolos ke babak selanjutnya.
Ketua Indonesia Woodball Assosiation (IWbA) Kalimantan Utara (Kaltara), Wiyono Adie mengapresiasi hasil yang dicapai atletnya karena lebih baik dari babak kualifikasi PON tahun lalu di Solo, Jawa Tengah berada di peringkat 10.
“Guntur pada waktu babak kualifikasi PON di Solo itu peringkat 10. Tapi ada peningkatan yang sangat signifikan yang di sini (PON) peringkat 8, dua peringkat di bawah Ahris (peringkat satu dunia). Berarti dia ada progres peningkatan kualitas secara individu,” tutur Wiyono Adie.
Dengan hasil itu, Kaltara tinggal berharap dari nomor double stroke fairway putra yang akan dimainkan Senin (16/7/2024) dengan menurunkan pasangan duet Anang Sahroni/Rafael.
Wiyono Adie juga tidak membebankan target tinggi bagi mereka.Mengingat dari hasil babak kualifikasi PON, mereka berada di 12 besar. Ia hanya berharap mereka bisa lolos dulu ke babak berikutnya.
“Kita realistis saja karena pemain kelas dunia tetap ada. Paling tidak dia peringkat 8, masuk di peringkat berikutnya,” tutur Wiyono Adie. (jkr)
Discussion about this post