JAKARTA – Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Hasan Basri, menghadiri Kejuaraan Nasional (Kerjurnas) PBSI 2022 di Pelatnas PBSI Cipayung, Selasa (13/12/2022).
Hasan Basri yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PBSI Kaltara ini, menyempatkan untuk meninjau beberapa fasilitas sport center agar penyelenggaraan kejurnas berjalan dengan baik.
“Setelah sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air, tahun ini akhirnya ajang bulutangkis bergengsi bertajuk BNI Kejuaraan Nasional PBSI tahun 2022 bisa kita gelar kembali,” kata Hasan Basri saat ditemui awak media.
“Kejurnas kali ini tak hanya memenuhi amanat AD/ART PBSI, tetapi juga sebagai upaya untuk mencari bibit-bibit pemain potensial sebagai bentuk regenerasi pemain yang akan penghuni Pelatnas Cipayung,” lanjutnya.
Dijelaskan, BNI Kejuaraan Nasional PBSI 2022 akan mempertandingkan dua kategori. Yaitu kejuaraan beregu campuran kelompok dewasa antar perkumpulan dengan format seperti pada perebutan Piala Sudirman dan kejuaraan perseorangan kelompok taruna (di bawah 19 tahun).
“Insy Allah total peserta yang mengikuti kejuaraan nasional tercatat sebanyak 628 atlet. Mereka terdiri dari 238 atlet yang berasal dari 21 klub di Tanah Air yang akan bersaing menjadi yang terbaik di kategori beregu campuran dewasa antar klub,” kata senator muda asal Kaltara itu.
“Melihat jumlah pesertanya, baik di beregu dewasa antar klub maupun di perseorangan taruna, kita melihat betapa besar animo dan antusias para pemain dari berbagai daerah untuk mengikuti kejurnas ini. Ini tentu sangat menggembirakan dan layak diapresiasi,” sebut Hasan Basri yang juga menjabat anggota Dewan Pengawas PB PBSI.
Hasan Basri menilai dari ajang BNI Kejurnas PBSI 2022 ini, selain bisa mendapatkan bibit-bibit potensial, juga bisa dilihat bagaimana peta perkembangan dan kemajuan pembinaan prestasi bulutangkis di Tanah Air.
“Dari kejurnas ini akan terlihat bagaimana peta pembinaan dan prestasi bulutangkis di Indonesia,” kata Hasan Basri.
Menurutnya, walaupun sudah dua tahun ini (2021-2022) PBSI tak mendapatkan anggaran, tetapi kami (PBSI) sebagai pengurus berusaha untuk tetap melaksanakan kegiatan rutin.
“seperti kejurprov, mukerprov dan mengikutkan atlet PBSI Kaltara mengikuti kejurnas,” kata Hasan Basri.
Hasan Basri berharap ke depan PBSI mendapat perhatian dari pemerintah.
“Jika kita kaitkan dengan UU Sistem Keolahragaan Nasional, seharusnya Pemerintah memiliki kewajiban untuk mesupport atlet-atlet dalam kegiatan even resmi seperti kejurnas ini. Karena ini sebagai mandatori dari UU Sistem Keolahragaan Nasional,” jelas Hasan Basri.
Hasan Basri juga menjelaskan bahwa, cabang olahraga (cabor) bulutangkis merupakan salah satu cabor andalan yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan digemari oleh masyarakat sehingga wajar jika diikuti oleh ratusan pemain dari berbagai kalangan.
“Ke depan saya akan bicarakan permasalahan ini kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, agar pemda yang tidak memberikan bantuan madatori kepada atlet mengikuti kejurnas untuk menghentikan dana DBON tersebut,” kata Hasan Basri.
Hasan Basri juga mengajak masyarakat Kaltara untuk mendukung dan berdoa agar tim tunggal yang diwakili oleh Mahdar dan ganda yang diwakili oleh Ismail Acmar dan M. Adrian mampu memberikan penampilan terbaik dan mengukir prestasi untuk Kaltara. (Tim HB)
Discussion about this post