TARAKAN – Seiring mulai ada gambaran dukungan pemerintah daerah, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tarakan segera mempersiapkan kontingen menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I.
Perlahan namun pasti, KONI Tarakan mulai mempersiapkan kerangka kontingen. Sebagai langkah awal, induk cabang olahraga (cabor) prestasi di Bumi Paguntaka itu akan membahasnya bersama cabor dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang direncanakan minggu depan.
“Karena kami tidak banyak waktu untuk mengumpulkan mereka-mereka sehingga kami akan gabungkan. Mungkin teknisnya nanti apakah kami akan RAT kemudian bicara terkait rencana porprov atau kita balik,” ujar Ketua KONI Tarakan Rukisah Saleh, belum lama ini.
Dalam rapat nanti, KONI Tarakan akan meminta komitmen setiap cabang olahraga untuk bisa meraih prestasi. Pasalnya, skala prioritas kemungkinan tetap diberlakukan untuk memaksimalkan anggaran yang terbatas.
Menurutnya, kebijakan skala prioritas menjadi pilihan utama demi kepentingan daerah, bukan kepentingan pribadi. Namun bagaimana teknis penyeleksian cabor dan atletnya, akan dibicarakan dalam pertemuan nanti.
“Saya berharap pada saat pertemuan nanti dengan teman-teman cabor minggu depan, kita minta komitmen dari mereka sehingga betul-betul anggaran yang minim itu bisa kita maksimalkan dengan prestasi yang juga maksimal,” tuturnya.
Rukisah Saleh sendiri sudah mendapatkan bocoran dari Pemerintah Kota Tarakan terkait dukungan anggaran. Sejauh ini, pihaknya mendapatkan alokasi Rp 700 juta untuk persiapan kontingen menghadapi porprov.
Namun, ia juga terus berupaya melobi Wali Kota Tarakan agar dapat menambah anggaran kontingen. Karena perhitungan KONI Tarakan, idealnya membutuhkan Rp 2 – 3 miliar.
“Memang pak wali sudah pernah menyampaikan ke kami terkait bantuan biaya untuk kegiatan porprov itu sekitar Rp 700-an (juta). Tapi setelah kami hitung-hitungan, tidak cukup. Tapi apapun itu, kami akan tetap maksimalkan,” ungkapnya.
Ia sendiri masih berharap anggaran dapat ditambah. Berapa pun nantinya diberikan, KONI Tarakan siap mengelola anggaran tersebut untuk dimaksimalkan menjadi prestasi.
“Kami berharap anggaran pemerintah itu masih bisa di up. Saya enggak tahu berapa besar, itulah yang kami kelola,” harapnya.
Rukisah Saleh sendiri tidak menuntut banyak akan bantuan Pemkot Tarakan. Karena ia menyadari kondisi keuangan Pemkot Tarkan. Di samping itu, pemerintah juga punya program pembangunan lainnya yang juga butuh pendanaan. Karena itu, berapa pun nantinya yang diberikan Pemkot Tarakan, pihaknya siap mengelola. (jkr)
Discussion about this post