TARAKAN – Di tengah kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang masih belum pulih, Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan tetap berupaya memenuhi kebutuhan anggaran untuk persiapan kontingen Tarakan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) I Kalimantan Utara (Kaltara).
Kurang lebih dua bulan lagi waktu persiapan bagi kontingen Tarakan. Pesta olahraga prestasi multi even pertama di Bumi Benuanta akan dihelat pada 12-17 November 2022.
Karena itu, dukungan kembali disampaikan wali kota setelah mendengar kekurangan anggaran dari Ketua KONI Tarakan. Pemkot bahkan mencoba mendiskusikannya dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengupayakan penambahan.
“Saya dapat bisik-bisik dari Ketua KONI (Tarakan) bahwa anggaran porprov ini kelihatannya tidak cukup,” ujar Wali Kota Khairul saat menyampaikan sambutan pada pelantikan Pengkot PBVSI Tarakan di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota, belum lama ini.
Menurut mantan Sekretaris Daerah Tarakan ini, pemkot sebenarnya telah menghitung anggaran saat proses pembahasan APBD-P. Namun ketika itu tidak ada gambaran jumlah nomor yang dipertandingan hingga ketuk palu. Setelah ditetapkan baru ada informasi terbaru.
“Saya kira mudah-mudahan nanti dengan diskusi bersama antara pengurus, termasuk juga dengan DPRD, ada solusi, minimal harus ada kompromi-kompromi supaya nanti anggaran yang sudah kita siapkan, kalaupun ada kurang, tidak terlalu banyak kurangnya,” lanjut wali kota.
Wali kota sendiri telah meminta berpesan kepada Ketua KONI Tarakan untuk segera menyampaikan rincian anggaran yang dibutuhkan guna dibawa dalam diskusi bersama DPRD dan organisasi perangkat daerah terkait.
Terlepas dari kebutuhan anggaran, wali kota menilai Tarakan sejak dulu telah menjadi barometer pembinaan olahraga di Kaltara, bahkan di Kaltim ketika itu.
Sepengetahuannya, Tarakan pernah melahirkan atlet-atlet catur yang mampu berprestasi hingga even internasional. Demikian juga di cabang olahraga (cabor) renang, gulat, angkat berat, angkat besi, tenis lapangan dan lain-lain.
Dengan gambaran itu, wali kota menilai, Tarakan sebenarnya punya potensi melahirkan atlet berpretasi. Karena itu, wali kota ingin pengurus cabor menyetop mengambil atlet dari luar.
“Banyak sebenarnya dari Tarakan yang berpotensi. Tinggal bagaimana melakukan pembinaan. Mudah-mudahan ke depan banyak anak-anak kita yang dibina dari Tarakan. Sehingga pada saat mau pertandingan ambil atlet dari luar,” harapnya. (jkr)
Discussion about this post