TARAKAN – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar Ekspresi Indonesia Muda di Aula SMA Negeri 1 Tarakan, Kelurahan Karang Balik, Tarakan Barat, Kamis (28/7/2022).
Pelibatan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pitutur kebangsaan ekspresi Indonesia muda melalui FKRT Kaltara ini menghadirkan siswa-siswa SLTA se Tarakan sebagai peserta.
Ini dilakukan sebagai upaya FKPT Kaltara untuk mencegah masuknya paham terorisme dan radikalisme sejak dini, mengingat usia remaja rawan disusupi paham tersebut.
“Ada dua alasan. Pertama, karena pemuda dalam usia yang labil, artinya cepat disusupi radikalisme. Kedua, para terorisme butuh generasi, artinya mencari kader-kader,” ujar Ketua FKPT Kaltara Datu Iskandar kepada awak media.
Selain sosialisasi, pihaknya juga mengajak peserta membuat konten berisi kalimat pencegahan paham terorisme dan radikalisme. Hal ini dimaksudkan agar peserta terlibat langsung dalam pencegahan.
“Kalau salama ini polanya lebih banyak ceramah, ini mereka diajak membuat konten video dari 10 detik sampai 3 menit untuk pembuatan konten. Jadi mereka sendiri yang terlibat dalam pencegahan radikalisme,” tuturnya.
Untuk mendukung kegiatan, pihaknya mendatangkan narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan dari kalangan umum.
Datu Iskandar sendiri menilai, Kaltara rawan disusupi paham radikalisme dan terorisme. Selain karena daerah perbatasan, penyebaran paham-paham tersebut kini lebih cepat dengan keterbukaan informasi melalui internet.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tarakan Abdul Haris, berdasarkan hasil survei tahun 2020, sebanyak 12,2 persen masyarakat Indonesia yang masuk kategori indeks potensi radikalisme didominasi generasi muda. Dari jumlah itu, 85 persen di antaranya generasi milenial berusia antara 20 – 39 tahun. Adapun sisanya generasi Z usia 14-19 tahun.
Karena itu, Abdul Haris mengajak pemuda untuk turut serta dalam upaya pencegahan paham terorisme dan radikalisme.
“Kami mengimbau dan mengajak semua komponen masyarakat dan stakeholder pemuda untuk bersama-sama prihatin atas kondisi bangsa yang masih terancam dengan adanya propaganda, radikalisme, terorisme, intoleran,” tuturnya.
“Mari kita kuatkan trategi pertahanan dan penanggulangan atas gerakan radikalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan dan keharmonisan bangsa,” ajaknya dalam sambutannya mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. (jkr)
Discussion about this post