TARAKAN – KAH dan dua terdakwa lainnya HR dan SD, bebas dari tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan pada Rabu (1/6/2022) dini hari sekira pukul 00.08 WITA.
Mantan Wakil Wali Kota Tarakan periode 2014-2019 ini divonis bebas oleh Pengadilan Tinggi Samarinda atas perkara dugaan mark up pengadaan tanah untuk fasilitas pendukung Kelurahan Karang Rejo tahun anggaran 2015–2016.
Proses pembebasan KAH berlangsung cukup lama. Informasi yang diterima awak media ini, awalnya dijadwalkan keluar dari Lapas Tarakan sekira pukul 21.00 WITA pada Selasa (31/5/2022) malam. Namun, hingga waktu tiba, tak kunjung keluar.
Baru pada Rabu dini hari sekira pukul 00.08 WITA, Khaeruddin Arief Hidayat keluar dari Lapas Tarakan. Ia didampingi Penasehat Hukumnya, Mukhlis Ramlan S.H. Hadir juga sejumlah kerabatnya untuk menjemput pria yang masih berstatus anggota DPRD Kaltara ini.
KAH terlihat bugar saat keluar. Ia mengenakan baju kemeja warna biru tua dengan singal di kepala. Sikapnya juga cukup ramah menyambut awak media yang ingin wawancara.
“Alhamdulillah bahwa putusan banding diberikan kebebasan dan tentu saya mudah-mudahan bisa kembali beraktivitas seperti biasanya,” ujar KAH kepada awak media.
KAH mengaku banyak mendapatkan pengalaman serta hikmah selama di Lapas Tarakan. Hal itu dijadikannya pelajaran untuk menyemangatinya saat kembali ke tengah masyarakat.
KAH selanjutnya akan kembali menjalankan tugasnya sebagai anggota DPRD Kaltara.
“InsyaAllah saya akan kembali melaksanakan tugas sebagai anggota DPRD karena sampai sekarang ini saya masih terdaftar sebagai anggota DPRD,” ungkapnya.
Dengan putusan Pengadilan Tinggi Samarinda yang mementalkan tuduhan Jaksa Penuntut Umum, KAH juga berharap proses PAW-nya dianulir oleh DPP PAN.
“Saya pikir partai juga tidak salah karena tentu menganggap bahwa keputusan kemarin sudah jatuh dan memang ada surat itu. Tetapi dengan adanya keputusan Pengadilan Tinggi tentang pembebasan saya, mudah-mudahan itu bisa dianulir dan tidak berproses sehingga saya bisa tetap beraktivitas seperti biasa,” harapnya.
Usai meladeni wawancara awak media, Khaeruddin Arif Hidayat da kerabatnya malam malam bersama di salah satu warung di Karang Balik.
KAH dan HR serta SD bebas berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Samarinda yang menerima banding terdakwa perkara dugaan mark up pengadaan lahan Kelurahan Karang Rejo.
Pada putusan banding tersebut, Pengadilan Tinggi Samarinda memvonis bebas mantan Wakil Wali Kota Tarakan dan dua terdakwa lainnya dari semua dakwan jaksa. Putusan banding tersebut dikeluarkan Pengadilan Tinggi Samarinda pada Senin (30/5/2022) lalu.
Melalui laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Samarinda, putusan banding tersebut dikeluarkan dengan nomor 7/PID.TPK/2022/PT SMR Amar Putusan Banding. Melalui putusan tersebut, Ketua Majelis Hakim Purnomo Amin Tjahjo S.H, M.H menyatakan menerima permintaan banding dari Penuntut Umum dan Penasehat Hukum Terdakwa.
Pengadilan Tinggi Samarinda juga membatalkan Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Samarinda Nomor 11/Pid. Sus-TPK/2022/PN Smr tanggal 30 Maret 2022 yang dimintakan banding.
“Menyatakan Terdakwa (KH), tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan,” demikian tertulis dalam amar putusan banding KH yang diakses melalui laman SIPP Samarinda. (jkr)
Discussion about this post