TARAKAN – Tepat 11 Maret 2022, Rumah Sakit Umum Kota (RSUKT) Tarakan telah 3 tahun beroperasi. Meski masih terbilang muda, rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan ini telah mengalami berbagai kemajuan dibanding ketika awal beroperasi.
Karena itu, sebagai rasa syukur atas capaian tersebut, manajemen RSUKT merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) secara sederhana di ruang pertemuan RSUKT, Jumat (11/3/2022).
Manajemen dan tenaga kesehatan RSUKT turut bahagia bersama Wali Kota Tarakan dr. H. Khairul M.Kes, Dewan Pengawas (Dewas) RSUKT yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan Hamid Amren dan mitra RSUKT yang hadir. Diundang juga Syahrial yang merupakan salah satu pewakaf tanah berdirinya RSUKT.
Pencapaian hingga saat ini tidaklah mudah. Direktur RSUKT dr. Joko Haryanto M.M membeberkan, bemodal semangat di tengah keterbatasan anggaran, Sumber Daya Manusia (SDM) dokter dan peralatan medis, pihaknya berupaya merealisasikan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dari Wali Kota Tarakan.
“Dengan modal saja karena memang saat itu kita sedang terbatas. Pada hari itu kita membuka hanya layanan poli umum, poli gigi dan IGD (Instalasi gawat darurat). Karena ada dorongan kuat dari bapak Wali Kota, kita sambil rekrutmen tenaga dan sebagainya,” bebernya Joko Haryanto dalam sambutannya.
Seiring berjalannya waktu, RSUKT mulai berkembang. Pada Juli 2019, masuk dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sehingga mulai bulan itu dibuka poli penyakit dalam dan kandungan. Hingga kini, RSUKT telah membuka 9 pelayanan rawat jalan.
Yakni poli obgyn atau poli kandungan dan kebidanan, poli bedah, poli penyakit dalam, poli anak, poli gigi, poli saraf, poli MCU (medical check up), ditambah dua poli baru yakni poli jantung dan poli urologi. Bahkan dalam waktu dekat akan dibuka pelayanan rehab medik seiring dengan dukungan dokternya yang telah menyelesaikan pendidikan.

“Alhamdulillah di tahun ketiga ini kita sudah membuka beberapa pelayanan poli. Selain empat dasar ada spesialis gigi, ada juga saraf, sebentar lagi kita akan kedatangan tenaga kita yang sudah kita sekolahkan untuk rehab medik. Mudah-mudahan ini semakin memperkuat pelayanan di rumah sakit,” ungkapnya.
Joko Haryanto juga membeberkan, diawal mengelola RSUKT, ia dan staf tidak memiliki pengalaman mengelola rumah sakit. Semua belajar otodidak. Hanya bermodal semangat melaksanakan arahan Wali Kota Tarakan sebagai owner.
“Kami ingat pesan dari pak Wali Kota, jangan tunggu lengkap baru kita buka. Sambil berjalan, sambil diperbaiki dan sambil belajar,” ungkapnya.
Ternyata di tahun pertama beroperasi, RSUKT mampu meraih akreditasi lebih cepat dari target yang dipatok Wali Kota Tarakan. Bahkan langsung mendapat predikat bintang 3.
“Biasanya rumah sakit menyiapkan 2 sampai 3 tahun, kita 6 bulan dan sempat kita didampingi pak wali ke kementerian mohon kebijakan, tapi ternyata tidak bisa, tetap harus proses akreditasi,” tuturnya.
“Saya dan dokter Ishak (Kabid Pelayanan RSUKT) akhirnya diberikan pelatihan akreditasi baru tularkan ke teman lain. Alhamdulillah di bulan Desember pada saat survei, kita ternyata target pak wali yang penting lulus, bintang 1 tidak apa-apa, tapi kita dapat bintang 3,” ungkapnya.
Kini, RSUKT berupaya menaikkan predikat. Joko Haryanto berharap RSUKT bisa mencapai akreditasi bintang 4 atau bintang 5.
“Mudah-mudahan kita bisa menambah bintang, mudah-mudahan bisa bintang 4 atau bahkan bintang 5. Karena saat ini memang jauh lebih baik daripada kondisi 3 tahun lalu, kita tidak punya apa-apa, anggaran kita terbatas, alat-alat terbatas, sarana terbatas,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post