TARAKAN – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tarakan Ahmad Usman menanggapi kritikan masyarakat terhadap kinerja unsur pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tarakan.
Ia menjawab kritikkan itu karena salah satu unsur pimpinan wakil rakyat di Bumi Paguntaka itu berasal dari partainya yang menduduki Ketua DPRD Tarakan. Ahmad Usman menilai kritikkan masyarakat adalah hal yang wajar. Namun harus objektif dalam menilai dan disertakan dengan data.
“Kritik dan saran itu sudah pasti, itu sah-sah saja, itu hal yang sangat wajar. Tapi ya kritik tentunya perlu dengan data dan harus objektif melihat keadaan seperti apa. Kita jangan parsial men-judge sesuatu karena tidak 24 jam kita bersama,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Rabu (15/2/2022).
Menurutnya, dalam menyelesaikan masalah, anggota dewan tidak selalu bekerja di kantor dan hanya pada jam kerja saja. Bahkan sepengetahuan anggota DPRD Kaltara ini, kerja dewan melebihi jam kantor, tergantung persoalan yang dihadapi masyarakat.
Ia kemudian menilai bahwa politisi punya gaya yang berbeda-beda. Ada politik kehadiran dimasyarakat itu keharusan dilakukan oleh kader, tapi politik pencitraan adalah pilihan.
Politik kehadiran yang dimaksud bukan hanya kehadiran di kantor tapi kehadiran di masyarakat dan PKB selalu mendorong politik kehadiran kepada kadernya di masyarakat.
Ia mencontohkan, seorang politisi ikhlas bekerja membantu masyarakat, namun tidak perlu juga diketahui masyarakat secara luas. PKB melakukan itu. Salah satu contoh membantu warga terdampak kebakaran di Kelurahan Sebengkok beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk politik pencitraan merupakan pilihan masing-masing kadernya, tergantung gaya politisinya.
“Saya bisa memperlihatkan kegiatan-kegiatan yang dianggap misalnya, kebakaran Sebengkok pak, saya punya video kegiatan kami, PKB bersama Ketua DPRD, mulai dari penyerahan bantuan sampai relokasi warga terdampak korban kebakaran di rusun, kita punya visualnya,” bebernya.
Terkait tugas kedewanan, sepengetahuannya, unsur pimpinan adalah salah satu alat kelengkapan DPRD. Tentunya, sebagai simbol, Ahmad Usman meyakini unsur pimpinan DPRD punya tata kerja untuk membagi tugas karena DPRD adalah lembaga yang kolektif kolegial.
“Tidak harus ini menghadiri siapa dan menghadiri apa, tidak seperti itu, karena DPRD adalah lembaga kolektif kolegial. DPRD itu selain unsur pimpinan juga mempunyai alat kelengkapan lainnya tergantung persoalannya apa. Komisi-komisi di DPRD itu masing-masing punya kemitraan sesuai dengan urusan masing-masing. Komisi-komisi adalah perpanjangan tugas dari unsur pimpinan, nanti unsure pimpinan itu berkomunikasi menugaskan siapa,” bebernya panjang lebar.
Karena itu, ia menilai tidak relevan apabila ada yang menilai misalnya ketidakhadiran Ketua DPRD dianggap tidak menunjukkan kinerja yang baik. Karena Ahmad Usman kembali menegaskan bahwa kerja DPRD adalah kolektif kolegial.
“Terlalu prematur apabila dinilai seperti itu, siapa sih? Masa kamu tiap hari mengikuti Ketua DPRD melakukan apa saja,” timpalnya.
Bagi Ahmad Usman, yang penting tiga tupoksi anggota dewan berjalan dengan baik. Apabila salah satu tupoksi tidak berjalan, seperti fungsi budgeting, ia menyakini tidak akan ada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tarakan 2022. Begitu juga fungsi pengawasan dan lainnya.
Dengan penilaian itu, ia juga memastikan kinerja kadernya di DPRD Tarakan termasuk unsur pimpinan, sudah terarah dengan baik. Karena itu, Ahmad Usman tidak berniat melakukan penyegaran di tubuh unsur pimpinan DPRD Tarakan.
“Sejauh ini kalau dibilang ada niat mengevaluasi segala macam, kami tidak punya indikator untuk melakukan itu. Kami melihat bahwa ini berjalan sesuai dengan apa yang kita rencanakan,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan bahwa kadernya hadir saat masyarakat membutuhkan perhatian anggota dewan. Masalah masyarakat sangat kompleks kita harus melihat dari dimensi yang luas, Tidak hanya terhadap warga terdampak kebakaran kebakaran di kelurahan Sebengkok, tapi membagikan ribuan sembako juga selama masa pandemi Covid-19 berlangsung. (jkr)
Discussion about this post