TARAKAN – Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT) Prof Adri Patton menilai peran Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal Arifin Paliwang S.H, M.Hum sangat besar dalam memperjuangkan pembukaan program studi fakultas kedokteran.
Perguruan tinggi terbesar di Kaltara ini sedang memperjuangkan dibukanya fakultas kedokteran. Dukungan stakeholder terkait sangat dibutuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut. Termasuk dari kepala daerah se-Kaltara.
Sejauh ini, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dinilainya punya komitmen yang besar untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Saya pikir masyarakat Kaltara harus bangga dan berterima kasih kepada pak Gubernur yang sebenarnya sangat besar komitmen beliau dalam rangka pembukaan fakultas kedokteran ini,” ujar Adri Patton, Rabu (17/2/2022).
Sebagai contoh, dibeberkannya, Gubernur bersama Bupati dan Wali Kota Tarakan yang juga punya peran besar, serta Ketua DPRD se Kaltara dan anggota DPD RI, beberapa waktu lalu menemui Direktur Jenderal (Dirjen) Dikti Kemendikbudristek Prof Nizam.
Dari pertemuan itu, menurut Adri Patton, pada prinsipnya Mendikbudristek Nadiem Makariem dan Dirjen Dikti memberikan restu dibukanya fakultas kedokteran di UBT. Dibuktikan dengan terus dipersiapkannya pembukaan fakultas kedokteran oleh pihak UBT.
Mantan Sekretaris Daerah Malinau ini membeberkan, saat ini pihaknya sedang membuat borang. Nantinya akan dilanjutkan dengan pertemuan bersama Rektor dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rencana pertemuan dengan pihak UGM juga sudah disampaikannya ke Gubernur Kaltara dan disambut baik.
“Saya sudah menyampaikan ke Pak Gubernur bahwa beliau siap menerima dan mengundang prof Nizam beserta Rektor UGM serta jajarannya khususnya fakultas kedokteran untuk memberikan arahan dan masukkan-masukkan dalam prosesnya,” tuturnya.
Yang paling penting lagi, tegas Adri Patton, hadirnya rumah sakit pendidikan sebagai salah satu syarat administrasi yang wajib dipenuhi Kaltara.
Syarat itu juga siap dipenuhi setelah Gubernur Kaltara merestui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Jusuf SK menjadi rumah sakit Pendidikan.
“Pada prinsipnya pak Gubernur sudah menyetujui untuk rumah sakit Jusuf SK ini akan menjadi rumah sakit pendidikan,” tuturnya.
Menurut Adri Patton, akan ada keuntungan yang diperoleh RSUD dr. H. Jusuf SK saat menjadi rumah sakit pendidikan. Di mana status rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara akan meningkat dari tipe B menjadi tipe A.
Disamping itu, jenjang kepangkatan yang pimpinan RSUD dr. H. Jusuf SK akan menjadi eselon I B. Hal itu tidak lepas dari komitmen Gubernur Kaltara yang turut mendukung dibuka fakultas kedokteran.
“Kami sebentar lagi menyurati pak Gubernur agar supaya nanti beliau, kita berharap sebelum tanggal 8 itu bahwa proses penjadian rumah sakit Jusuf SK ini itu sudah mendapat rekomendasi untuk dikirimkan ke Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.
Sementara itu, rumah sakit di seluruh Kaltara juga akan dilibatkan dalam pembukaan prodi fakultas kedokteran dengan menjadi rumah sakit satelit yang akan menampung mahasiswa melaksanakan praktek.
“Jadi saya berterima kasih kepada pak Gubernur, Wali Kota Tarakan yang luar biasa berkomitmen, beserta juga kabupaten kota lainnya. Tanpa sinkronisasi dan elaborasi dan kolaborasi dengan semua pihak, UBT tidak bisa melakukan hal itu,” ungkapnya. (jkr)
Discussion about this post