TARAKAN – Pebulutangkis asal Kalimantan Utara (Kaltara) gagal meraih tiket lolos ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) setelah hanya takluk di babak penyisihan Seleksi Nasional (Seleknas).
Di awal tahun 2022, Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menggelar Seleknas yang berlangsung sejak Minggu (9/1/2022) pekan lalu di Jakarta.
Hasilnya, di nomor tunggal taruna putra, Muhammad Eilhan Syah yang berada di Grup B, harus mengakui keunggulan lawan-lawannya.
Di laga perdana, Eilhansyah langsung menantang unggulan kedua asal Banten, Prahdiska Bagas Suhjiwo dan menyerah dengan stright set 8-21, 8-21.
Eilhan Syah sempat memberikan perlawawan kala melakoni laga keduanya melawan peengkulutangkis Bengkulu Muhammad Thanap Chuzairi. Namun ia pun menyerah melalui pertandingan tig set 21-18, 15-21, 19-21.
Kegagalan juga menghinggapi Muhammad Eilhansyah/Wesly Iwanto di nomor ganda taruna putra. Mereka lawan dari Jawa Tengah, DKI Jakarta, Riau dan Kalimantan Selatan di Grup H.
Di laga perdana, Eilhan Syah /Wesly Iwanto menyerah dari Emanuel Joseph / Muh. Oyage Aprisal (Jawa Tengah) yang menimba ilmu di klub Djarum Kudus, 13-13, 12-21.
Kekalahan dialami Eilhan Syah/Wesly Iwanto saat menghadapi ganda putra DKI Jakarta Ahmad Rafli Naehan/James Declan asal Klub Exist dengan 15-21, 7-21
Di laga ketiga menghadapi wakil Kalimantan Selatan, juga belum bisa meraih kemenangan. Mereka takluk dengan 18-21, 9-21 dari pasangan Ramanda Zibrilian Ramadhani/ Wahyu Rizqi.
Sementara di laga penyisihan terakhirnya, Eilhan Syah/Wesly Iwanto takluk rubber game dari ganda putra Riau Muh. Ihsan Al Banjari/Rifqi Juliansyah dengan 22-24, 21-15 dan 22-20.
Official Tim Bulutangkis Kaltara Kamsuri mengakui atlet Kaltara kalah segalanya dibangkan lawan-lawannya yang berada di klub- klub besar.
“Secara umum atlet Kaltara yang mengikuti Seleknas itu untuk saat ini kita belum ada yang lolos,l. Di kelas ganda taruna putra kita itu masuk di Grup H yang mana di dalamnya ada Jawa Tengah, DKI Jakarta, Riau dan Kalimantan Selatan yang mana semua klub- klub besar yang sudah lama berdiri,” ujar Kamsuri, Sabtu (15/1/2022).
“Memang kita akui dari segi fasilitas dan pengalaman kita kalah dan dari daerah lain pun menganggap kita adalah provinsi muda, perlu banyak-banyak bekal,” lanjutnya.
Meski gagal, Kamsuri menjadikan momentum itu sebagai ajang mencari pengalaman bagi atlet Kaltara untuk berbuat lebih baik lagi ke depan. Ia brharap latihan atlet ke depan perlu ditunjang sarana dan prasarana memadai.
“Misal kalau di dalam pelatihan kita butuh lapangan sendiri tanpa harus menyewa. Kemudian shuttlecock sudah disediakan dan pelatih harusnya sudah mumpuni,” harapnya.
Kamsuri juga menginformasikan bahwa Pengprov PBSI Kaltara hanya memberangkatkan 2 atlet ke Seleknas. Sementara 3 pebulutangkis lainnya tidak diberangkatkan. (jkr)
Discussion about this post