TARAKAN – Warga perantauan Aceh yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara) kini memiliki wadah berkumpul, seiring telah dibentuknya Pengurus Cabang Taman Iskandar Muda Provinsi Kaltara.
Hamid Amren yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Tarakan, dipercaya memimpin paguyuban warga Aceh di provinsi termuda ini masa bakti 2021-2025.
Ia dan jajarannya juga telah dikukuhkan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Taman Iskandar Muda Dr. Ir. Surya Darma secara virtual dalam pelantikan Gedung Wanita Tarakan, Minggu (19/12/2021).
Ceremony pelantikan juga disaksikan sejumlah ketua paguyuban lain yang ada di Kota Tarakan. Di antaranya Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Tarakan Tajuddin Tuwo dan Ketua Kerukunan Masyarakat Bone (KKMB) Tarakan Agustan.
“Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subehanahu Wa Ta’aala, pada hari ini tanggal 19 Desember 2021, saya atas nama Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda dengan ini meresmikan pembentukan Taman Iskandar Muda Kalimantan Utara serta mengukuhkan saudara saudari sebagai pengurus Taman Iskandar Muda Kalimantan Utara masa bakti 2021-2025,” tutur Surya Darma saat melantik.
“Semoga akan terus berkembang dan saudara saudari dapat senantiasa mendarmabaktikan diri bagi kegiatan sosial kemasyarakatan warga Aceh di wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya serta Taman Iskandar Muda pada umumnya,” harapnya.
Menurutnya Ketua Pengurus Cabang Taman Iskandar Muda Kaltara Hamid Amren, hadirnya paguyuban ini merupakan bagian dari keberadaan Taman Iskandar Muda di pusat yang sudah berdiri selama 71 tahun.
“Ini bagian daripada pengurus pusat di Jakarta sudah 71 tahun. Tetapi kalau untuk tingkat provinsi belum seluruh Indonesia. Tapi Kaltara salah satu bagian daripada Taman Iskandar Muda,” ujar Hamid Amren kepada awak media, ditemui disela acara.
Taman Iskandar Muda merupakan paguyuban warga Aceh di Nusantara. Selain itu, ada juga paguyuban warga aceh di tingkat dunia bernama Diaspora Aceh Global yang diketuai Mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar.
Di Kaltara sendiri, beber Hamid Amren, masyarakat Aceh tersebar di Bulungan, Tarakan, Nunukan dan Tana Tidung. Jumlahnya diperkirakan lebih dari 300 orang dengan berbagai profesi.
Melalui paguyuban ini, hamid Amren berharap menjadi wadah berkumpul masyarakat Aceh di perantauan untuk melakukan kegiatan sosial.
“Kalau misalnya ada wrga Aceh yang sakit bisa kita jenguk bareng-bareng. Ada warga Aceh yang melangsungkan pernikahan, ada yang melamar,” tuturnya. (jkr)
Discussion about this post