LUMBIS PANSIANGAN – Dalam kunjungan kerja (kunker) ke Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H. Zainal A. Paliwang S.H, M.Hum beserta rombongan juga meninjau pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di perbatasan, Sabtu (20/11/2021) siang.
Butuh waktu sekitar 20 menit untuk tiba ke lokasi PLBN dari desa Labang, menggunakan long boat. Setibanya di PLBN, Gubernur Zainal langsung menggelar pertemuan dan mendengarkan pemaparan dari pihak PT Adhi selaku penanggungjawab proyek.
Ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa perencanaan pembangunan dan sudah sejauh mana tahap pembangunannya. Untuk diketahui biaya pembangunan PLBN ini menggunakan APBN.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Zainal berkeinginan pembangunan PLBN ini dapat segera rampung sesuai target November tahun 2022 sehingga segera dimanfaatkan untuk menunjang aktivitas masyarakat di perbatasan.
“Biar aktivitas antarnegara dapat berjalan dengan baik,” ujar mantan Wakapolda Kaltara ini.
Gubernur Zainal juga meminta agar pihak kontraktor dapat memberdayakan masyarakat di Kecamatan Lumbis Pansiangan dengna dilibatkan sebagai pekerjanya.
Karena Gubernur Zainal tidak ingin masyarakat sekitar hanya sebagai penonton. Meskipun harus dimaklumi bahwa terdapat pekerjaan-pekerjaan yang bersifat khusus dan harus dikerjakan tenaga ahli. Tentunya hal ini demi kebaikan semua untuk mewujudkan Kaltara yang Berubah, Maju dan Sejahtera.
“Saya titip misal ada butuh pekerjaan-pekerjaan seperti tenaga kasar tidak perlu membawa tenaga dari luar cukup berdayakan masyarakat saya yang ada di sekitar sini, sehingga masyarakat yang ada di sini juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan untuk kehidupan lebih baik,” pinta Gubernur.
Merespon apa yang disampaikan Gubernur Zainal, Project Enginner PT Adhi, Syafruddin memastikan bahwa serapan tenaga kerja lokal yang ada di lokasi PLBN tersebut, sudah dilakukan.
PT Adhi melibatkan masyarakat lokal dalam pembangunan PLBN, khususnya tenaga pengangkut material maupun orang seperti motoris (sebutan untuk pengemudi long boat, red).
“Ya karena sifatnya motoris ini kan skil pak, tidak semua orang bisa mengendarai long boat, jadi kita libatkan dari warga sekitar yang memang paham kondisi medan di sini sebagai motoris,” ujar Syafruddin.
Syafruddin menambahkan terkait bahan material yang sifatnya material alam juga memberdayakan masyarakat setempat untuk pemenuhan kebutuhan dalam proses pembangunan PLBN.
“Karena lokasi kita tidak memungkinkan untuk mendatangkan material dalam jumlah besar dari luar. Kondisi giram di sini tidak dapat dimasuki kapal angkutan besar, sehingga kita berdayakan dengan material yang ada di sekitar untuk pembangunan proyek ini,” pungkasnya. (el.r/dkispkaltara)
Discussion about this post