TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara Drs. H. Zainal A Paliwang, S.H, M.Hum menginstruksikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk membuka layanan tiga tahap swab Polymerase Chain Reaction (PCR). Hal ini dilakukan agar pelayanan terhadap masyarakat dan diagnosis Covid-19 menjadi lebih cepat.
“Pasti dilayani swab PCR, saya sudah sampaikan bahwa sekarang sudah turun harga juga menjadi Rp 300 ribu dan pada pelayanannya 3 kali slotnya di RSUD,” kata Gubernur Zainal, Jumat (5/11/2021).
Menyikapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Tarakan dr. Franky Sientoro Sp.A menyatakan siap dalam menjalankan instruksi Gubernur. Ia juga menjabarkan bahwa dalam sekali pelayanan mesin PCR di RSUD mampu menampung 80 hingga 90 sampel.
“Pada prinsipnya memang mesin kami cuma satu, tapi kapasitas mesin yang lumayan besar dan itu kami jalankan tiga tahap. Kalau pagi hasilnya keluar sore, lalu sore keluar malam,” bebernya.
Dijelaskan Franky, untuk tahap ketiga melayani keadaan emergency. Hasilnya pun akan keluar pada besok pagi. Untuk diketahui, proses menuju hasil swab PCR membutuhkan waktu enam hingga delapan jam.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltara ini juga merubah status diagnosa Covid-19. Tadinya, Kota Madya dalam hal ini Dinkes menurunkan kriteria diagnosa dari A yaitu PCR ke B Antigen.
“Karena ini juga kami ubah kriteria diagnosanya yang tadi antigen kita ubah ke PCR kembali. Pada saat menggunakan tipe B yaitu antigen ruang perawatan mengalami peningkatan pasien,” tegas Franky.
Franky mengimbau kepada fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan layanan swab PCR agar dapat memaksimalkan pelayanan untuk pelaku perjalanan dan pasien.
“Supaya memaksimalkan dibuka saja pelayanannya di rumah sakit kota juga ada mesin PCR, RSAL juga ada. Tentunya hal tersebut juga sangat membantu masyarakat,” kata dia.
Kendati pelayanan dimaksimalkan, RSUD juga tetap harus berhati-hati untuk penggunaan mesin. Mesin yang pihaknya gunakan harus tetap dirawat agak tidak overuse dan hang. (agc/dkisp-kaltara)
Discussion about this post