NUNUKAN – Kehadiran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Wakil Menteri (Wamen) Alue Dohong ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Minggu (3/10/2021) tidak disia-siakan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP. M.Si.
Sejumlah permasalahan yang ada di provinsi termuda ini disampaikan Wagub, saat melakukan rapat koordinasi bersama Menteri dan Wamen LHK di Ball Room Hotel Fortune, Nunukan.
Dalam paparannya, Wagub Yansen menjelaskan saat ini luas wilayah Provinsi Kaltara sekitar 75.467,70 kilometer persegi masih memiliki sejumlah permasalahan, yang harus ditangani dengan segera.
“Kaltara kedepannya bisa menjadi daerah yang luar biasa, karena memiliki energi baru terbarukan yang mampu mensuplai tenaga listrik di pulau Kalimantan hingga nasional, jadi tidak salah jika Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus untuk Kaltara,” kata Wagub.
“Karena Bapak Presiden sudah punya konsep untuk Kaltara, semoga permasalahan yang ada di Kaltara ini tidak menjadi bebab pemerintah pusat, sehingga Kaltara kedepannya memiliki peluang besar seperti apa yang diharapkan presiden untuk Kaltara,” sambung Wagub.
Wagub Yansen mengungkapkan, untuk masalah HPH di Kaltara memiliki luas sekitar sejuata lebih hektar, begitu juga kawasan hutan lindung termaksud hutan kayan mentarang yang mencapai sekitar 1,7 juta hektar. Sayangnya, luasan teraebut masyarakat di Kaltara hanya kebagian 18 persen untuk kebutuhan masyarakat.
“Jadi, sekarang ini banyak masyarakat Kaltara yang terpaksa beraktivitas di atas HPH yang menjadi Hutan Tanam Industri (HTI), bahkan di Kaltara ada salah satu pemerintah daerah yakni Kabupaten Tana Tidung yang berdiri di atas HPH dan HTI Adindo, akibatnya Tana Tidung belum memiliki kantor pemerintahan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Wagub juga menyampaikan masalah lainnya yang dihadapi Kaltara kepada Menteri Siti Nurbaya, yaitu masalah tata ruang yang berbenturan dengan HPH, HTI dan hutan lindung. Bahkan, permasalahan ini sebenarnya sudah disampaikan ke kementerian terkait belum lama ini.
“Masalah tata ruang ini sudah kita bahas bersama Bupati dan Wali Kota se-Kaltara, semoga dalam waktu dekat ini ada penyelesaian, agar Kaltara dapat kembali menyusun tata ruang yang baru,” bebernya.
Di samping itu, Wagub juga menyampaikan potensi yang dimiliki Kaltara jika kedepannya dikelolah dengan baik. Salah satunya untuk bidang pertanian, karena di Sembakung, Nunukan terdapat lahan rawa sangat luas yang cocok untuk dijadikan lokasi pertanian dan sawah.
Sayangnya, lahan yang layak untuk pertanian itu berada dalam kawasan HTI penguasaan industri. Oleh karena itu, dengan kehadiran Menteri Siti Nurbaya dapat membantu untuk pelepasan lahan tersehut, agar dapat dikeloalah untuk menjadi lokasi pertanian.
“Lokasinya rawa dan sangat cocok untuk pertanian, saya sudah meninjau langsung dan meminta Bupati Nunukan untuk komunikasikan dengan pemilik lahan, karena jika lahan itu dikelolah dengan baik bisa menopang pertanian dan lumbung pangan, jika Ibu Kota pindah ke Kalimantan,” tuntasnya (Adpim)
Discussion about this post